Hits: 103
Asti Febriana
Pijar, Medan. Fotografi merupakan suatu bentuk seni visual yang tidak bergerak. Pandangan, pendapat, dan persepsi setiap orang terhadap suatu hasil karya fotografi dapat berbeda-beda, tergantung dari sisi mana seseorang melihatnya. Untuk itu, Photostory mengadakan “Sharing dan Diskusi Photo Product: Memanfaatkan Barang di Sekitar Kita agar Foto Lebih Menarik” melalui Zoom pada Rabu (24/06) pukul 19.00 WIB
Acara ini mengundang Rio Pharaoh sebagai narasumber dan Annas Nur Aziz sebagai moderator yang dihadiri setidaknya oleh 95 orang peserta dari berbagai daerah dan usia.
Sharing dan diskusi ini merupakan kali keduanya diadakan setelah Photo Story Class yang pertama mengangkat tema tentang “New Normal bagi Wedding Photographer” yang di hadiri oleh Reza Prabowo sebagai narasumber. Lalu dilanjutkan dengan Photo Story Class #eps2 yakni “Photo Product“.
Saat ini banyak orang yang memanfaatkan teknologi digital untuk berjualan, termasuk kaum milenial. Banyaknya media sosial saat ini seperti Facebook, Twitter, hingga Instagram seketika dapat berubah menjadi lapak yang potensial bagi para penjual online. Hanya dengan mengubah foto produk menjadi sedikit lebih estetik, sudah mendapat satu daya tarik utama untuk menjalankan bisnis sebagai photo product.
Acara ini tidak hanya membahas tentang bagaimana mengambil angle foto secara benar agar terlihat lebih bagus, namun juga membahas mengapa Rio Pharaoh lebih memilih photo product untuk dijadikan sebagai hobi dibandingkan dengan jenis-jenis fotografi lainnya.
“Sebenarnya photo product ini jangkauannya luas, kita dituntut untuk berkreativitas, di sini aku bisa bereksplorasi dengan foto dan tantangan yang aku dapat lebih besar karena kita terus mencari ide agar produk yang kita foto bisa menjadi nilai jual di pasar,” ujar Rio.
Menjadi seorang photo product atau fashion pastinya diawali dengan latihan sendiri dan mencoba beberapa barang yang ada di rumah untuk dijadikan sebagai objek foto. Dengan bereksperimen sendiri bisa melatih diri untuk menjadi seorang photo product yang handal dan foto–foto yang dihasilkan dapat menjadi nilai jual.
Rio juga menjelaskan, untuk menjadi seorang fotografer tidak harus memiliki kamera yang mahal dan harus menyewa sebuah studio untuk photoshoot. Karena teknologi saat ini sudah memadai untuk memulai suatu mimpi, salah satunya smartphone. Saat ini semua orang sudah memiliki yang namanya smartphone dan dengan smartphone pun sudah bisa berlatih untuk menjadi photographer tanpa harus memakai kamera.
“Terlebih lagi kondisi pandemi saat ini membuat kita semua untuk stay di rumah aja. Nah, dari pada buang–buang waktu mending waktunya digunain mencoba hal–hal baru yang bermanfaat,” tutup Rio mengakhiri materinya.
(Redaktur Tulisan: Widya Tri Utami)