Hits: 11

Sulisintia Harahap

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran qalam (Al-qur’an). Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” -Q.S Al-‘Alaq : 1-5

Pijar, Medan. Tepat pada 17 Ramadan, Nabi Muhammad SAW mendapatkan mu’jizat terbesarnya, yakni kitab suci Al-qur’an. Atas perintah Allah SWT yang disampaikan melalui malaikat jibril yang mengirimkan wahyu kitab suci Al-qur’an kepada Nabi Muhammad SAW di Gua Hira.

Ini merupakan peristiwa sejarah terbesar bagi umat islam. Karena pada saat itu, bukan hanya sebagai malam turunnya Al-qur’an, akan tetapi juga sebagai malam diturunkannya wahyu yang pertama berupa Q.S Al-‘Alaq ayat 1-5. Ini juga mengartikan bahwa pada malam itu, Nabi Muhammad SAW telah diangkat menjadi Rasulullah (Utusan Allah SWT) sebagai Nabi akhiru zaman.

Malam itulah yang disebut dengan malam Nuzulul Qur’an. Malam yang begitu memiliki keistimewaan yang luar biasa. Malam yang penuh berkah dengan keajaiban turunnya kitab suci Al-qur’an. Bahwa Al-qur’an merupakan petunjuk bagi umat islam untuk kehidupan dunia yang semata menuju kehidupan akhirat yang abadi.

Nabi Muhammad SAW yang pada saat itu juga diangkat menjadi Rasul, membawa umat islam pada zaman kegelapan (jahilliyah) menuju pada zaman yang terang benderang seperti saat ini. Inilah mengapa begitu besar rahmat yang dilimpahkan Allah SWT kepada umat islam di malam 17 Ramadan.

Dengan keistimewaan malam  Nuzulul Qur’an, di sinilah umat islam semakin berlomba-lomba menunaikan berbagai ibadah yang semata-mata hanya untuk mendapatkan rida Allah SWT. Berbagai amalan dapat dilakukan di malam yang penuh keberkahan ini. Hal terbesar yang dapat dilakukan adalah membaca ayat-ayat suci Al-qur’an dengan penuh rasa syukur atas petunjuk yang diberikan Allah kepada umat islam. Bukan hanya membacanya, tentu kita juga harus berusaha memahami setiap makna isi Al-qur’an dan mengamalkannya sebagai bukti ketaqwaan kita kepada Allah SWT.

Untuk memperingati malam Nuzulul Qur’an, amalan lain yang bisa dilakukan yaitu ber-I’tikaf. I’tikaf merupakan kegiatan menghabiskan satu malam di masjid dengan bertujuan untuk beribadah hanya karena Allah SWT. Namun dengan keadaan pandemi COVID-19 saat ini, umat islam tidak harus melakukan I’tikaf di masjid, akan tetapi dapat dilakukan di rumah dengan memperbanyak dzikir dan berdo’a kepada Allah SWT.

Hal ini dapat membuat kita lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, memohon ampunan-Nya, dan meminta perlindungan dari-Nya. Apalagi kita sedang dihadapkan pada musibah besar yang menyerang keselamatan umat di dunia ini. Tidak ada yang tidak mungkin bagi-Nya. Karena itulah, sebaik-baiknya tempat berlindung yang paling terbaik adalah perlindungan Allah SWT.

Selain itu, umat islam juga dapat menunaikan salat malam. Di bulan Ramadan, salat malam yang biasa dilakukan adalah salat Tarawih dan salat Witir. Namun di malam yang penuh berkah ini, umat islam dapat melaksanakan salat-salat lainnya untuk memperbanyak ibadah sebagai rasa syukur kepada Allah SWT.

Di Indonesia, biasanya dengan memperingati malam Nuzulul Qur’an, sudah banyak masjid-masjid yang mengadakan tadarus (mengaji bersama-sama) bahkan melakukan khataman Qur’an bersama. Bukan saja harus bersama-sama di masjid, umat islam bisa dapat melakukan khataman Qur’an sendiri. Apalagi pada bulan Ramadan, amalan wajib yang tentu harus dilakukan selain puasa adalah khataman Al-qur’an, minimal satu kali khatam. Walau hanya satu kali khatam Qur’an, tentu kita sudah mendapatkan suatu keberkahan yang luar biasa. Apalagi jika kita dapat khatam sampai tiga kali bahkan lebih dari itu. Mashaa Allah.

Untuk itu, bagi Sobat Pijar yang beragama islam, mari kita tingkatkan kualitas dan kuantitas ibadah kita di bulan yang penuh berkah ini. Dengan banyak melakukan amalan-amalan salih untuk mendapatkan rida Allah SWT. Juga, meningkatkan ketaqwaan kita terhadap Allah SWT sebagai implementasi keimanan yang kita miliki.

(Redaktur Tulisan: Widya Tri Utami)

Leave a comment