Hits: 5064

Restika Juliana Silalahi / Nabilla Chika Putri

Pijar, Medan. Merelakan kepergian seseorang yang pernah ada dalam hidup ini merupakan hal yang sulit untuk dilakukan. Kata-kata perpisahan juga sulit untuk diungkapkan, karena biasanya berbentuk ungkapan kesedihan yang sangat mendalam ketika kita harus berpisah dengan orang yang pernah kita sayangi.

Namun, ada sebuah lagu yang berjudul “Sorai” oleh Nadin Amizah, Ia mencoba memilih sudut pandang yang berbeda untuk menggambarkan sebuah perpisahan dengan cara merayakannya.

Nadin Amizah, merupakan salah satu penyanyi muda yang berbakat yang kini banyak digemari anak milenial. Namanya mulai dikenal sejak dia berkolaborasi dengan Dipha Barus saat menyanyikan lagu berjudul “All Good” .

Setelah merilis single perdananya “Rumpang”, yang sudah mencapai 4.5 juta penonton di Youtube, Nadin Amizah yang kerap di sapa Cakecaine di Instagram, merilis karya terbarunya “Sorai” pada 1 Januari 2019. Kata sorai sendiri sebenarnya tidak ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Nadin yang membuat kata itu dengan interpretasinya sendiri. Gadis kelahiran tahun 2000 ini mengatakan bahwa “Sorai” berasal dari kata sorak-sorai yang dia artikan sebagai teriakan pekik kebahagiaan.

Huuuuuuuuuuuuh…..huuuu…huuuuu…..

Di awal lagu sorai kita akan disuguhi dengan lantunan halus dari suara khas Nadin sebelum masuk ke dalam intro lagu. Melalui lagu yang berdurasi 4.39 menit ini kita juga akan mendengar lantunan musik yang menenangkan walaupun tersirat kesedihan yang diiringi dengan alunan gitar dan piano yang beriringan.

Langit dan laut saling membantu

Mencipta awan hujan pun turun

Ketika dunia saling membantu

Lihat cinta mana yang tak jadi satu

 

Dalam akun pribadi Twitter-nya, Nadin menuliskan “Sorai” merupakan sebuah lagu untuk merayakan sebuah perpisahan dan mencoba merelakan apa yang memang tidak tercipta untuk kita. Melepas dan berhenti sebelum tersakiti, agar terkenang selalu kamu sebagai cinta dan kasih yang indah. Ini tentang “Sorai”, merayakan sebuah perpisahan, terima kasih atas segalanya.

kau dan aku saling membantu,

membasuh hati yang pernah pilu,

mungkin akhirnya tak jadi satu,

namun bersorai pernah bertemu.

 

Lirik diatas seakan memberi arti bahwa dibandingkan terus berlarut di dalam kesedihan yang  kita rasakan, mengapa kita tidak melihatnya dari sudut pandang lain seperti memilih cara yang lebih menyenangkan dengan merayakan perpisahan itu sendiri. Bersyukur karena sudah dipertemukan walaupun akhirnya tidak bisa bersatu.

“Sorai” sangat cocok didengarkan bagi mereka yang baru mengakhiri sebuah hubungan di mana kita diajarkan untuk tidak melihat suatu perpisahan dengan hal yang menyedihkan melainkan hal yang patut dirayakan, karena perpisahan juga mendatangkan sebuah awal yang baru.

(Redaktur Tulisan: Widya Tri Utami)

Leave a comment