Hits: 34

Jonathan Alexander / Mhd Abdul Fattah

..the advance of technology is based on making it fit in so that you don’t really event notice”- Bill Gates

Pijar, Medan. Teknologi kerap kali menyelimuti manusia untuk melakukan segala jenis aktivitas baik untuk personal maupun multipersonal. Mulai dari yang praktis hingga yang sulit sekalipun mampu dikerjakan oleh si teknologi ini. Teknologi memang menjanjikan kepada kita untuk kemudahan akses dan juga proses untuk melakukan kegiatan apa pun kini.

Akhir-akhir ini kita sering terlibat dengan pembayaran non-tunai untuk melakukan proses transaksi jual-beli di keseharian. Apakah anda pengguna OVO? Atau mungkin Go-Pay atau Dana? Semua aplikasi tersebut mungkin tak jarang lagi terdengar di telinga kita, dengan melakukan scan kode QR di masing-masing aplikasi kita sudah dapat melakukan pembayaran. Tapi bagaimana jika semua aplikasi tersebut dapat digunakan untuk satu kode pembayaran?

Faktanya inilah yang harus kita terima bahwa saat ini Bank Indonesia sedang menggalakkan pembayaran berbasis teknologi berupa pembayaran non-tunai dengan menggunakan satu kode QR dengan dapat dilakukan dari berbagai jenis aplikasi pembayaran yang ada.

Quick Response Indonesia Standard (QRIS) adalah sebuah metode pembayaran digital bagi seluruh masyarakat Indonesia melalui aplikasi uang elektronik atau biasa dikenal e-wallet. Yang merupakan hasil kerjasama Bank Indonesia dengan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI).

QRIS atau Standar QR Nasional Indonesia yang diperkenalkan oleh Bank Indonesia bertujuan untuk mendukung perkembangan ekonomi digital. Di mana QRIS sendiri launching pada HUT RI yang ke-74 tahun tanggal 17 Agustus 2019 lalu dan akan efektif berlaku mulai tanggal 1 Januari 2020 mendatang untuk digunakan oleh seluruh masyarakat Indonesia.

Menurut pemaparan dari Andiwiana Septonarwanto selaku Kepala Grup KPw Bank Indonesia Provinsi Sumatera Uatara ada banyak manfaat yang bisa diambil dari penerapan QRIS ini seperti menghindari perbuatan kriminal, mengurangi tindakan yang tidak jujur seperi korupsi, kolusi, dan nepotisme, membuat masyarakat menjadi hemat dan dapat mendorong inklusi keuangan digital.

Bertransaksi kini menjadi lebih mudah, aman dan cepat karena tidak perlu lagi membawa uang tunai yang berjumlah besar. Penggunaan QRIS juga dapat menjamin interlink antara teknologi finansial dengan perbankan untuk menghindari risiko shadow banking melalui pengaturan teknologi digital dan dapat menjamin kepentingan nasional dalam ekonomi kreatif seperti keseimbangan antara inovasi dengan perlindungan konsumen, integritas dan stabilitas, serta persaingan usaha yang sehat.

Mengusung slogan UNGGUL di mana memiliki makna yaitu yang pertama adalah UNiversal, GampanG, Untung dan Langsung dimana penggunaan QRIS bersifat inklusif dan dapat digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat untuk transaksi pembayaran di domestik dan luar negeri.

Kemudian masyarakat dapat bertransaksi dengan mudah dan aman dalam satu genggaman ponsel. Selanjutnya transaksi dengan QRIS menguntungkan pembeli dan penjual karena transaksi berlangsung efisien melalui satu kode QR yang dapat digunakan untuk semua aplikasi pembayaran pada ponsel. Terakhir di mana transaksi dengan QRIS langsung terjadi, karena prosesnya cepat dan seketika sehingga mendukung kelancaran sistem pembayaran.

Di Kota Medan sendiri, QRIS sudah mulai digunakan oleh pedagang-pedagang di Pasar Beruang. Di mana para pedagang tinggal mencantumkan kode QRIS mereka masing-masing yang mana apabila pembeli melakukan pembayaran, uang akan masuk ke rekening si penjual.

Para pedagang di Pasar Beruang Medan sudah menerapkan QRIS untuk pembayaran non-tunai dalam transaksi. (Sumber : waspada.id)
Para pedagang di Pasar Beruang Medan sudah menerapkan QRIS untuk pembayaran non-tunai dalam transaksi. (Sumber : waspada.id)

Sebut saja pedang tisu asongan yang tidak mau disebutkan namanya sudah menerapkan pembayaran menggunakan QRIS. Dirinya mengaku senang, karena tidak harus berhadapan dengan preman di pasar lagi untuk memberikan uang keamanan.

Pada tahap awal kini, QRIS fokus pada penerapan QR Code Payment model merchant Presented Mode (MPM) di mana penjual yang akan menampilkan QR Code pembayaran untuk dipindai atau scan oleh pembeli ketika setiap melakukan transaksi pembayaran.

Peran layanan pembayaran digital ini memudahkan konsumen karena mereka tidak lagi memerlukan uang tunai saat bertransaksi. Selama pengguna memiliki saldo pada dompet digitalnya, mereka tinggal memindai pada perangkat kode QR di toko atau merchant. Demikian juga di sektor transportasi berbasis online seperti GoJek dan Grab, pembayaran akan otomatis dengan mengurangi saldo pada aplikasi yang digunakan.

Namun di balik kehebatan, terdapat tantangan untuk mewujudkannya secara keseluruhan. Salah satu hambatan untuk QRIS ini diterapkan adalah masyarakat Indonesia itu sendiri yang belum memiliki informasi yang cukup terkait QRIS ini. Untuk itu maka, edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat menjadi pekerjaan rumah Bank Indonesia untuk mewujudkan QRIS secara keseluruhan kepada semua elemen masyarakat. Indonesia Go Digital!

(Redaktur Tulisan: Intan Sari)

Leave a comment