Hits: 57
Talitha Nabilah / Novita Arum
Pijar, Medan. Sekarang ini sering sekali kita mendengarkan orang-orang menggunakan istilah hedon atau hedonisme. Apa sih hedonisme itu? Kebanyakan menganggap bahwa hedonisme adalah suatu gaya hidup yang lebih menghamburkan uang demi kesenangan belaka.
Secara bahasa, diambil dari Bahasa Yunani hedonismos dari akar kata hedone, artinya “kesenangan”. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hedonisme adalah pandangan yang menganggap kesenangan dan kenikmatan materi sebagai tujuan utama dalam hidup. Penganut paham hedonisme disebut hedonis. Hedonisme juga sangat berhubungan dengan kekayaan, kekuasaan, dan kebebasan.
Saat ini hedonisme kerap dikaitkan dengan kehidupan remaja. Contohnya saja seperti mahasiswa yang sepulang kuliah nongkrong sana-sini, menghambur-hamburkan uang untuk kesenangan belaka. Adanya hal tersebut tak jarang membuat orang-orang beranggapan bahwa hedonisme sama dengan konsumerisme. Tidak hanya itu, kerap kali orang-orang hedonis memiliki sifat yang egois.
Banyak sekali dampak negatif yang timbul akibat hedonisme antara lain: membuat orang lupa akan tanggungjawabnya karena apa yang dia lakukan semata-mata untuk mencari kesenangan diri. Manusia akan memprioritaskan kesenangan diri sendiri dibanding memikirkan orang lain, sehingga menyebabkan hilangnya rasa persaudaraan, cinta kasih, dan kesetiakawanan sosial.
Manusia sangat antusias dengan hal-hal yang baru. Daya pikatnya luar biasa sehingga ada kecenderungan untuk memilih lebih baik hidup enak, mewah, dan serba berkecukupan tanpa bekerja keras. Seolah gelar “remaja yang gaul dan funky” adalah predikat yang harus diraih dan baru melekat bila mampu memenuhi standar tren saat ini.
Namun tidak selamanya hedonisme berkonotasi negatif, hedonisme juga memiliki sisi positif dimana orang-orang hedonis akan menjadi orang yang optimis dan memiliki motivasi kuat untuk menggapai keinginannya. Keinginan akan semakin mudah dicapai jika orang–orang tersebut mampu memanfaatkan apa yang ada pada tempatnya. Pemanfaatannya dapat berupa membeli barang-barang yang bermanfaat seperti buku, mengikuti kegiatan-kegiatan yang bermanfaat seperti seminar, workshop, dan lain-lain sesuai dengan kesenangan dan gayanya.
Selain itu kelebihan dari hedonisme yaitu mempunyai etos kerja yang tinggi dan memanfaatkan kesempatan yang ada. Namun jika ditelaah masih lebih banyak kekurangan dibanding kelebihan yang dimiliki dari orang yang menerapkan gaya hidup hedonisme misalnya sifat egois dan individualisme, melakukan segala cara untuk mencapai tujuan yang terkadang bisa merugikan orang lain.
Gaya hidup ini memang banyak dipandang negatif. Namun pada beberapa kasus, gaya hidup semacam ini justru membuat seseorang lebih bahagia dan bebas. Orientasi tentang hal ini adalah kesenangan masa kini, namun inilah yang justru membuat kita tenang dan rileks.
Meskipun begitu prilaku hedonisme perlu untuk dibentengi agar tidak merajalela dan mendarah daging menjadi gaya hidup yang permanen. Adapun solusi yang perlu dilakukan yaitu: memilih barang agar tidak terjebak dalam konsumerisme, menerapkan pola hidup sederhana, dewasa dalam berpikir sehingga remaja dapat membentengi diri dari pola hidup hedonisme terutama konsumerisme, membuat skala prioritas dalam berbelanja dan yang terakhir ialah kritis dalam bertindak dan bertingkah laku.
Semoga solusi tersebut berhasil. Jadi gaya hidup hedonisme tidak seharusnya dipandang sebelah mata, Anda dapat mengambil sisi positif dan menghindari sisi negatif yang dimiliki.