Hits: 15
Aisha Tania Sinantan Sikoko
Pijar, Medan. Dewan pengurus daerah Generasi Digital Indonesia Sumatera Utara (DPD Gradasi Sumut) sukses menggelar acara seminar nasional bertema “Generasi Milenial yang Digital Menghadapi Revolusi Industri 4.0” sekaligus pelantikan DPD Gradasi Sumuy, pada hari Kamis (3/10) di aula STMIK Triguna Dharma.
Seminar nasional ini turut mengundang narasumber seperti; Ketua Umum Gradasi Indonesia, Oni, S.H, Sekjen DPP Gradasi Indonesia, Junaidi, S. Kom, Ketua DPDP Gradasi Sumut, Safrial, Kepala Balai Besar Pengembangan SDM dan Penelitian Kominfo Medan, Drs. Irbar Samekto, M.Si, Creative Digital, Aditya, serta motivator, Yoffi Andinata.
Safrial selaku Ketua DPD Gradasi Sumut menyebutkan bahwa tujuan dari acara ini agar generasi milenial dan yang lainnya mengetahui bahwa ada yang mewadahi kreativitas mereka khusunya di bidang digital. Tidak hanya milenial, siapapun itu jika tujuannya untuk mengembangkan potensi-potensi daerah akan Gradasi Sumut wadahi.
Kegiatan ini dihadiri 450 peserta yang berasal dari beragam kalangan. mahasiswa, pelaku UKM, Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP), Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), dan elemen masyarakat lainnya turut meramaikan seminar nasional ini.
Safrial berharap masyarakat semakin melek digital dan memanfaatkan digital agar dapat menaikkan potensi daerah dan kearifan lokal, serta menjauhi diri dari pengaruh negatif revolusi industri 4.0, “Memasyaratkan digital dengan budaya-budaya arif lokal itu yang harus kita angkat dari potensi kita masing-masing. Jadi dengan adanya era revolusi industri itu, jangan nilai karakter bangsa itu hilang, kita perkenalkan, kita mempunyai ciri khas, dan kita mempunyai ramah tamah, kita mempunyai budaya-budaya yang ada di Indonesia itu tetap dipegang teguh. Jangan dengan adanya revolusi industri kita terkikis dengan zaman sehingga budaya-budaya lokal itu terkikis.
“Program-program itu kedepan kan dijalankan terus. Jangan di Sumatera Utara aja, ke daerah juga mau. Yang harus pintar itu bukan mahasiswa aja, ibu-ibu kan juga harus mengerti,” harap Unita dari LKP.
(Redaktur Tulisan: Hidayat Sikumbang)