Hits: 9
Ade Khairani Bustami/Diva Vania
Pijar, Medan. Alliance Francaise (AF) Medan bekerjasama dengan International Organization Migration (IOM) sukses menggelar pameran fotografi yang diselenggarakan di Alliance Francaise Medan, Jalan Hasanuddin no.5B, Petisah Hulu, Medan Baru. Acara yang bertajuk “L’errance Des Refugies A Travers L’Europe” ini terbuka untuk umum selama dua bulan kedepan, yakni mulai Kamis, 22 November 2018 hingga 22 Januari 2019 mendatang.
Kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan untuk mengubah pandangan masyarakat mengenai imigran yang berasal dari Eropa. Dalam acara ini, turut hadir perwakilan dari Gubernur Sumatera Utara, Perwakilan dari yayasan International Organization Migration, ketua Yayasan Alliance Francaise Medan, dan beberapa perwakilan dari Sekolah Menengah Atas (SMA) se-kota Medan.
Pameran fotografi ini diawali dengan lantunan lagu akustik berbahasa Perancis yang dibawakan oleh dua orang pemuda imigran asal Afghanistan, kemudian dibuka dengan kata sambutan yang disampaikan oleh perwakilan dari International Organization Migration dan ketua yayasan Alliance Francaise Medan. Tak sekedar pameran, terdapat sharing session juga dengan Hadi Husaini, imigran asal Afghanistan dan Fatimah Hassan, imigran asal Somalia sebagai narasumber.

(Fotografer: Ade Khairani)
Pada sesi ini, Hadi dan Fatimah menceritakan tentang perjalanan hidup mereka sebagai imigran yang berusaha mencari tempat tinggal yang aman demi mempertahankan keberlangsungan hidup mereka. Mereka juga bercerita kesukaran yang mereka alami ketika hidup sebagai imigran. “Hidup di Indonesia is very hard, susah karena nggak bisa Bahasa Indonesia, makanannya beda, cuacanya juga beda-beda,” pungkas Fatimah.
Fatimah juga melanjutkan dengan menceritakan mimpi-mimpi yang ia punya di masa depannya kelak. “I want to travelling around the world to learn law, I want to be a lawyer. I want to achieve my dreams,” ungkap Fatimah dengan raut mukanya yang sendu.
Di akhir acara, para undangan diajak berkeliling untuk melihat hasil fotografi yang dipamerkan di lantai dua gedung. Hasil fotografi yang ditampilkan merupakan dokumentasi dari Agence France-Press (salah satu media terbesar di Eropa). Kebanyakan dari hasil dokumentasi berlatar belakang kondisi yang sedang terjadi di Afganistan dan Syiria, dimana kesuluruhan dari visual yang disajikan menunjukkan keadaan imigran yang hidup di sana.
Yessy Marini Seciora Nahampun selaku Responsible Culturel AF Medan berharap agar semakin banyak masyarakat yang ingin lebih mengetahui tentang Perancis. “Harapannya semakin banyak orang tau tentang keberadaan pusat bahasa Perancis di Medan. Supaya kedepannya orang-orang kenal bahasa Perancis, pengen sekolah ke Perancis, suka main-main ke AF Medan,” tutup Yessy.