Hits: 38
Annisa Van Rizky/Annisa Nahda
Pijar, Medan. Laboratorium Ilmu Komunikasi (LIK) menyelenggarakan Pelatihan “Film-Maker” pada Senin, 22 Oktober 2018 di Ruang Sidang FISIP USU. Kegiatan pelatihan ini diawali dengan pembukaan oleh Drs. Safrin, M.Si selaku Ketua Laboratorium Ilmu Komunikasi (LIK). Acara kemudian dilanjutkan dengan kata sambutan yang disampaikan Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Dra. Dewi Kurniawati, M.Si, dan juga sekaligus membuka pelatihan tersebut.
Materi pertama disampaikan oleh Khairiah Lubis, S.Sos atau yang lebih dikenal dengan sebutan “Awi.” Beliau merupakan Produser DAAI TV Medan sekaligus alumni dari Ilmu Komunikasi USU. Sebelum menyampaikan materi, Awi terlebih dahulu mengajak para peserta untuk menonton sebuah tayangan film dokumenter yang berjudul “Udin dan Cerita Kecil Lainnya.”.
Film dokumenter tersebut mengajak peserta untuk menemukan hal-hal penting di dalam cerita yang berhubungan dengan materi yang akan disampaikannya. Awi kemudian mengajarkan tentang bagaimana menulis naskah dokumenter yang baik. “Setiap liputan atau tugas yang diberikan, kerjakanlah dengan serius. seolah-olah karya tersebut akan kamu perlombakan,” tutur Awi pada akhir sesi pemberian materinya.
Lalu rangkaian acara selanjutnya di isi oleh pendiri Opique Picture yang berdiri pada tahun 2008, yaitu M. Taufik Pradana Pasaribu. Beliau membawakan materi seputaran cara menjadi sutradara dan hal-hal mengenai pembuatan film. Tidak hanya materi saja yang ia sampaikan, akan tetapi dia juga memberikan praktik kepada para peserta tentang teknik mengambil angle yang baik untuk membuat sebuah karya film. Taufik juga menuturkan bahwa untuk menghasilkan sebuah film yang baik harus didasari dengan kerjasama tim yang kuat.
Di penghujung acara para peserta diberikan sebuah tugas secara berkelompok untuk membuat sebuah karya film dengan tujuan agar para peserta bisa merealisasikan materi-materi yang telah disampaikan. Meskipun acara ini didominasi oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi, pelatihan ini juga diramaikan oleh beberapa mahasiswa dari Program Studi Sosiologi. Atia Royyani, salah satu peserta yang berasal dari jurusan Ilmu Komunikasi membeberkan alasan mengapa ia mengikuti pelatihan ini. Atia menganggap bahwa lewat pelatihan-pelatihan seperti ini, wawasannya akan bertambah mengenai bagaimana caranya menjadi pembuat film profesional. “Ternyata membuat film itu prosesnya cukup sulit, tapi siapa saja bisa menjadi filmmaker,” ungkapnya.
Redaktur Tulisan : Hidayat Sikumbang