Hits: 111

Azka Fikri

Pijar, Medan. Festival Budaya Jepang atau yang akrab disebut ‘Bunkasai’ adalah sebuah pagelaran budaya Jepang yang biasanya diselenggarakan setiap setahun sekali di berbagai sekolah dan universitas di Jepang. Namun tidak di Jepang saja, bahkan universitas di Indonesia sendiri setiap tahunnya menggelar acara tersebut. Salah satunya adalah Sastra Jepang dan Bahasa Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara (FIB USU) yang tiap tahunnya menggelar Bunkasai.

Bunkasai kembali dihadirkan tahun ini dengan mengusung tema ‘Yushuuna Tanjoubi’, yang berarti ‘ulang tahun yang baik’. Acara ini juga sekaligus merayakan ulang tahun hubungan diplomasi Indonesia-Jepang yang ke-60. Bunkasai di tahun ke-10 ini diselenggarakan selama tiga hari (04-06/05) dengan maskotnya yakni Yuki (seorang samurai laki-laki asal Jepang yang pemberani dan pantang menyerah) dan Nana (seorang wanita cantik asal Indonesia yang memegang panah).

Bunkasai sendiri bertujuan untuk memperkenalkan budaya Jepang terkhusus kepada masyarakat Medan, “Dengan kegiatan ini dilakukan kita bisa mengambil nilai-nilai positif dari budaya Jepang, karena kita tahu bahwa salah satu budaya Jepang adalah disiplin. Selain itu juga agar masyarakat dapat merasakan langsung kebudayaan Jepang dari perlombaan-perlombaan yang diselenggarakan dalam Bunkasai ini,” ujar Khairul Amal selaku ketua panitia.

Bunkasai tahun ini tidak kalah menarik dengan tahun-tahun sebelumnya, bintang tamu yang diundang pun tak tangung-tanggung, yakni Egami Sakito (cosplayer asal Singapura) dan Hiroaki Kato (penyanyi asal Jepang) yang mereka sengaja diundang untuk memeriahkan Bunkasai tahun ini.

“Saya sudah dua kali diundang ke Bunkasai USU dan menurut saya tahun ini lebih ramai. Saya berharap Bunkasai USU lebih meriah, lebih keren dan lebih bagus lagi kedepannya serta diperbanyak lagi workshop mengenai pendidikan,” ungkap Hiroaki Kato.

Bukan hanya karena bintang tamu saja, tapi masyarakat juga tertarik datang ke Festival Budaya asal negeri sakura ini karena banyak stan makanan dan minuman, pernak-pernik jejepangan dan lain-lain dengan total 80 stand dan juga menyediakan banyak spot foto yang bagus.

Tahun ini festival Bunkasai dilaksanakan pada 4-6 Mei di Fakultas Ilmu Budaya. Dalam festival kali ini banyak stand yang menyajikan makanan-minuman, pernak-pernik jejepangan, pendidikan ke Jepang dll (6/5). (Fotografer: Azka Fikri)
Tahun ini festival Bunkasai dilaksanakan pada 4-6 Mei di Fakultas Ilmu Budaya. Dalam festival kali ini banyak stand yang menyajikan makanan-minuman, pernak-pernik jejepangan, pendidikan ke Jepang dll (6/5).
(Fotografer: Azka Fikri)

Masyarakat yang hadir pun beragam mulai dari siswa SMP sampai mahasiswa yang ada di kota Medan, penikmat budaya Jepang maupun tidak. Seperti halnya dengan Ika mahasiswi asal UMSU, “Saya tidak suka jejepangan, tapi saya datang kesini karena ada cosplay-cosplay nya yang menarik, banyak makanan juga dan banyak spot foto yang keren-keren. Saya juga sudah empat kali ke Bunkasai”.

(Redaktur Tulisan: Nadia Lumongga Nasution)

Leave a comment