Hits: 48

 Putri Theresia / Azka Luthfiah Khalda

Pijar, Medan. Peristiwa Gerakan 30 September 1965 atau lebih dikenal sebagai G30S/PKI merupakan salah satu momen penting dan kelam dalam sejarah Indonesia. Kejadian yang berlangsung 59 tahun lalu ini memberikan pelajaran berharga bagi kita, bangsa Indonesia.

Di era informasi yang cepat dan kemajuan teknologi, pemahaman sejarah semakin krusial, terutama bagi mahasiswa Indonesia. G30S/PKI menjadi bukti nyata bagaimana sebuah peristiwa mampu mengubah arah perjalanan bangsa dan meninggalkan dampak mendalam di kehidupan politik dan sosial. Dengan adanya perkembangan teknologi, mahasiswa dapat mempelajari peristiwa G30S/PKI melalui internet dan platform daring lainnya.

Selain itu, diskusi publik dan sumber lisan juga dapat menjadi sumber informasi bagi mahasiswa yang ingin mempelajari lebih dalam mengenai peristiwa ini. Sebagai generasi penerus bangsa, mahasiswa seharusnya memiliki kesadaran dan pemahaman mengenai peristiwa-peristiwa bersejarah di Indonesia. Hal ini dapat memberikan landasan yang kuat untuk menjadikan warga negara yang mampu bertanggung jawab dan berpikir luas.

Mahasiswa Antropologi, Jaka Solter Telaumbauna, menyampaikan pandangannya bahwa penting bagi mahasiswa untuk memahami peristiwa G30S/PKI agar kesalahan serupa di masa lalu tidak terulang.

“Memahami peristiwa G30S/PKI membantu mahasiswa untuk belajar dari kesalahan masa lalu dan membantu mahasiswa mengembangkan sikap kritis dan tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang kevalidannya tidak jelas,” ucapnya

Peristiwa G30S/PKI memiliki peran penting dalam membentuk kesadaran mahasiswa terhadap sejarah. Peristiwa ini tidak hanya mengubah jalannya sejarah, tetapi juga menimbulkan dampak sosial yang masih dirasakan hingga saat ini. Namun, apakah mahasiswa saat ini sudah memiliki kesadaran tersebut?

“Saat ini, kesadaran mahasiswa tentang G30S/PKI bervariasi. Beberapa teman yang kujumpai mungkin sudah cukup paham, tetapi banyak juga yang kurang mengetahui detail atau konteksnya. Saya sebagai mahasiswa perlu aktif dalam mengembangkan kesadaran dan pemahaman mengenai G30S/PKI,” ujar Jaka.

Meskipun dari dampak buruk yang ditimbulkan, peristiwa G30S/PKI juga dapat memberikan pelajaran yang penting. Peristiwa ini mengingatkan kita akan bahaya ideologi yang bertentangan dengan Pancasila dan pentingnya menjaga ideologi negara. Selain itu, peristiwa ini juga mendorong mahasiswa untuk menjaga demokrasi dan toleransi terhadap sesama.

Selain Jaka, Cevin Yosua yang statusnya sebagai mahasiswa Antropologi juga mengaku mendapatkan pelajaran dari peristiwa G30S/PKI.

“G30S/PKI merupakan momen bersejarah di Indonesia yang menyisakan banyak pelajaran penting, baik dari sudut politik, sosial, maupun kemanusiaan,” ungkapnya.

(Redaktur Tulisan: Alya Amanda)

Leave a comment