Hits: 7
Hidayat Sikumbang/Laura Arya Wienanta
Pijar, Medan. Tahun 2017 mungkin menjadi tahun yang istimewa bagi Mohamed Salah, seorang pemain bintang Liverpool yang dinobatkan sebagai pemain terbaik Afrika tahun itu. Salah berhasil mengalahkan Aubameyang dan rekan setimnya, Sadio Mane dalam perebutan gelar individu versi CAF yang berlangsung di Accra, Ghana, Kamis (04/01/2018). Ini membuktikan bahwa Mohamed Salah merupakan pemain yang sarat akan prestasi, karena sebelumnya ia juga dinobatkan sebagai pemain terbaik Arab 2017 oleh Asosiasi Pers Olahraga Arab.
Salah pun telah berhasil membawa negaranya, Mesir ke Piala Dunia 2018 tahun ini. Prestasi ini menjadi yang pertama bagi Mesir, sejak 1990 silam. Atas prestasi ini, Salah dihadiahkan sebuah villa mewah oleh seorang pebisnis asal Mesir. Dilansir pada Liverpool Echo, pebisnis yang bernama Mamdouh Abbas merasa senang atas prestasi yang dicetak oleh Salah. Namun dengan kerendahan hatinya, Salah menolak secara halus untuk menerima hadiah tersebut. “Alangkah lebih baiknya apabila hadiah ini disumbangkan untuk kampung halaman saya.”
Kampung halaman Salah berada di daerah Nagrig. Nagrig merupakan salah satu tempat di Provinsi Gharbiya sekitar 150 kilometer dari pusat Kota Kairo, Mesir. Ini bukan pertama kali Salah ditawarkan hadiah kehormatan. Sebelumnya, Gubernur Provinsi Gharbiya di Basioun tempat di mana Salah menimba ilmu bersedia untuk mengganti nama sekolahnya menjadi “Sekolah Menengah Kejuruan Mohamed Salah”.
Mohamed Salah juga merupakan pribadi yang rendah hati. Seperti dilansir dari Republika, Mohamed Salah saat masih berseragam Fiorentina sudah pernah menyumbangkan uang 60 ribu euro atau sekitar 996 juta rupiah untuk pembangunan sebuah mesjid. Jumlah sumbangan itu juga akan dipergunakan untuk pembangunan pusat Islam di Provinsi Florence.
Said El-Shishini, mantan pelatih Mohamed Salah di Mesir menganggap Salah sebagai sosok yang terus dipuja di Mesir karena pribadinya yang selalu dirindukan di kampung halamannya. “Di Mesir, saat seorang pemain meraih popularitas dalam waktu singkat mereka berubah dari yang sebelumnya rendah hati. Tapi buat saya, Salah adalah sosok yang tak pernah berubah.”
(Redaktur Tulisan: Maya Andani)