Hits: 19
Lucky Andriansyah
Pijar, Medan. Koalisi Pemuda Hijau Indonesia (Kophi) Regional Sumatera Utara bersama Hutan Itu Indonesia (HII), menyelenggarakan pelatihan nasional Green Youth Camp 3 (GYC3) mulai 11-13 Mei 2017. Pelatihan nasional berkenaan dengan isu lingkungan hidup ini diadakan di Balai Pusat Pelatihan Pertanian Medan.
Pelatihan ini diikuti oleh perwakilan siswa-siswi dan mahasiswa yang berasal dari berbagai Universitas di seluruh Indonesia. Bertemakan Foresteria, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan mengenai potensi hutan dan menciptakan rasa kepedulian pemuda-pemudi Indonesia terhadap hutan. Diawali dengan kata sambutan oleh Dr. Ir. Ma’rifatin Zahrah, M.Si. selaku pembina Kophi Sumut, kegiatan ini resmi dibuka.
“Pelatihan ini merupakan salah satu kegiatan tahunan Kophi Sumut yang ruang lingkupnya nasional, diikuti oleh peserta-peserta dari nasional dengan menghadirkan pemateri-pemateri yang handal di bidangnya. Kegiatan ini juga dilaksanakan untuk melatih generasi muda untuk lebih peka lagi terhadap lingkungan khususnya hutan seperti tema dari GYC3 kali ini,” ujar Dyan Taufiqurrahman, ketua pelaksana kegiatan GYC3.
Adapun rangkaian kegiatannya adalah seminar dari pemateri-pemateri yang handal dan berkompeten di bidangnya, workshop mengenai pengelolaan limbah bubuk teh, Focus Group Discussion (FGD) dan Kophi Celebration. Selain itu akan diadakan kegiatan Festival Hutan pada tanggal 13 Mei 2017, diisi dengan berbagai stan bazar dari hasil hutan serta hiburan oleh band lokal. Tambah lagi di penghujung GYC 3 tepatnya pada Minggu, 14 Mei 2017 akan diadakan field trip ke Siosar, sekaligus praktek menanam 5000 bibit pohon sebagai pengisi kekosongan lahan tempat pengungsian korban gunung Sinabung.
Rivany slah satu peserta asal Palembang mengaku bahwasannya ia tertarik mengikuti kegiatan ini, karena kebetulan di kampusnya ia ikut serta di organisasi yang berkaitan dengan konservasi hutan. Selain itu juga ia ingin sharing tentang permasalahan lingkungan yang ada di daerahnya. “Harapannya semoga dengan saya mengikuti kegiatan ini, saya bisa lebih jauh mengetahui tentang bagaimana sebenarnya hutan itu sendiri. Saya juga bisa menjalin silaturahmi sekaligus sharing tentang kondisi lingkungan dari teman-teman daerah lain. Tambah lagi harapan saya untuk seluruh peserta semoga selepas dari sini bukan hanya sekedar mengetahui saja tapi teman-teman juga bisa langsung terjun untuk ikut serta membenahi seperti istilahnya ‘Not just caption but must action’,” tambahnya.