Hits: 14
Clara Lusiana
Pijar, Medan. Dalam rangka mendorong pertumbuhan ekspor Indonesia dan pertumbuhan ekspor daerah, Malaysia sebagai negara dengan tujuan pendidikan ke-9 yang paling disukai di dunia (UNESCO 2016) melengkapi inisiatif ASEAN. Menjadi satu pasar dan basis produksi yang memprioritaskan pendidikan teknik dan kejuruan (TVET) kepada pemasok manusia berorientasi teknologi pria untuk memimpin industri masa depan.
Untuk itu, melalui Youth Abroad Festival 2017 Pendidikan Malaysia mengadakan roadshow kepada pelajar Indonesia yang bertujuan untuk mempromosikan kelebihan dan potensi TVET. Acara ini pun diselenggarakan di empat kota Indonesia, salah satunya Medan tepatnya di Hotel Arya Duta pada 01 Agustus 2017.
Roadshow tersebut dihadiri oleh ribuan peserta yang terdiri dari pelajar, mahasiswa dan umum. Kegiatan ini membahas tentang jalur studi dan pilihan karir dengan institusi dari Malaysia yang menyediakan pendidikan TVET. Totalnya terdapat 6 instansi perwakilan yang mempresentasikan dirinya masing-masing secara mendetail yakni Universiti Malaysia Pahang (UMP), Universiti Teknical Malaysia Melaka (UTeM), Asia Pasific University of Technology & Inovation, Kolej Kemahiran Minda ISBAUK, Cilantro Culinary Academy, dan Mallaca Industrial Skills College.
“TVET diproritaskan dalam Blueprint Pendidikan Malaysia (2015-2025) dan merupakan strategi untuk memperkuat posisi Malaysia sebagai pusat pendidikan yang memiliki reputasi baik,” kata Dr. Wan Rosmini Hassan, Direkur Pendidikan Malaysia Indonesia.
Siswa dari Indonesia yang ingin belajar di Malaysia perlu mendaftar langsung ke perguruan tinggi atau universitas dan setelah menerima Letter of Offer dari institusi tersebut, siswa dapat mendaftar secara online untuk Visa Pelajar dengan EMGS.
Dalam acara yang berlangsung lebih dari 2 jam ini, peserta mendapatkan informasi seputar program pendidikan kejuruan dan teknik (TVET) dan juga IELTS. Selain itu, dalam kegiatan tersebut semua peserta bebas berkonsultasi secara langsung kepada instansi-instansi terkait.
Roadshow yang diadakan juga mencakup keterlibatan dengan walikota, Kementerian Pendidikan dan pendidik lokal dalam memahami kesenjangan dan pemetaan matriks keterampilan dengan wilayah dimana Malaysia dapat saling melengkapi.
“Indonesia adalah mitra strategis untuk Malaysia dan kemitraan kami dalam pendidikan akan berkontribusi pada pembangunan jangka panjang dan berkelanjutan untuk kawasan ini,” ungkap Dr. Wan Rosmini.