Hits: 42
Nur Jamiah Nasution / Miftahul Jannah Sima
Pijar, Medan. ASM Ariyanti Bandung menyelenggarakan webinar bertajuk “Stop Being Insecure and Develop Your Confidence” secara daring melalui Zoom, Senin (20/12/21).
Acara itu menghadirkan Muhammad Syibbli Zainbrin, seorang Psikolog Klinis Supervisor Satu Persen.
Webinar itu ditujukan kepada orang-orang yang merasa masih kurang percaya dengan dirinya sendiri. Syibbli selaku pemateri mencoba membangun motivasi peserta agar dapat menumbuhkan rasa kepercayaan diri dan lebih mencintai diri sendiri.
“Insecure, marah, dan sedih itu normal untuk kita rasakan. Minder dengan pencapaian orang lain juga normal. Itu karena manusia memang selalu memiliki rasa takut dan cemas. Namun, di sini dalam artian yang tidak berlebihan dan pada waktu yang tepat. Jika sudah tidak pada batasan normal tersebut, barulah bisa dianggap ada gangguan kecemasan,” ujarnya.

Syibbli menjelaskan, ada enam penyebab insecure, yaitu merasa kegagalan, pengalaman tidak menyenangkan, perfeksionisme, kondisi tertentu (fisik dan sosial ekonomi), kecemasan sosial, serta lingkungan dan standar sosial.
“Ketika kita ngomongin insecure, basic–nya itu adalah kecemasan. Ketakutan pada kemungkinan buruk itu yang membuat kita jadi takut, enggak pede dan merasa manusia memiliki sifat yang membahayakan dan egois. Orang insecure juga merasa pesimis dengan kemampuannya,” terang dia.
“Sejatinya semua manusia ternyata lahir dengan perasaan insecure seperti yang dikutip pada Teori Adler. Seperti bayi yang baru lahir, ia akan menangis karena merasa tidak bisa apa-apa, dan semua keperluannya membutuhkan bantuan orang lain, tidak tahu berbuat apa-apa sehingga hanya bisa menangis saja. Menangis dan bertingkah lucu adalah cara bayi untuk beradaptasi,” lanjutnya.
Setelah itu, ia juga menjelaskan dampak insecure. Ia mengatakan bahwa dampaknya ialah merasa kurang puas terhadap diri dan kehidupan, kesulitan menunjukkan perasaan pada orang lain, malu dan takut untuk menyampaikan tujuan, ragu untuk mencoba hal baru yang diinginkan, kesulitan untuk menunjukkan kemampuan, serta menghambat kesuksesan.
Terakhir, Syibbli menyampaikan, cara mengatasi insecure dan meningkatkan kepercayaan diri yaitu dengan mengafirmasi nilai diri, menghargai diri, mengenali kelemahan dan ketidaksempurnaan kelebihan diri, serta mengizinkan diri untuk menjadi rentan dan terima situasi.
(Redaktur Tulisan: Rassya Priyandira)