Hits: 39
Rizki Mitra Hamdani
Pijar, Medan. Minggu (11/12) My Care (Mikroskil Youth Care) kedua kalinya menyelenggarakan Go Green My Care di Kampung Nipah, Perbaungan. Acara yang dimulai pukul 08.00-16.00 WIB mengusung tema “Satu pohon untuk dua kehidupan”. Peserta maupun panitia berjumlah 78 Orang dengan menggunakan dua bus pariwisata. Acara ini diisi dengan beberapa rangkaian acara yakni edukasi tentang tanaman, pembibitan mangrove , ISOMA (Istirahat Solat Makan), games dan terakhir mengutip sampah di sekitar wisata mangrove tersebut.
Kegiatan ini merupakan program tahunan dari My Care. My Care sendiri memiliki tiga devisi yakni Lingkungan, Sosial, dan Budaya. Dan Go Green My Care merupakan program kerja devisi Lingkungan. Fitria Ramadona selaku ketua panitia acara mengatakan “Rangkaian kegiatan ini meliputi penanaman bibit mangrove, edukasi, serta games membuat semua peserta senang dalam pelaksanaanya”.
Alexander peserta yang baru pertama mengikuti kegiatan penanaman mangrove mengatakan, “Acara ini sangat bagus untuk melestarikan lingkungan sekaligus mendapatkan pengetahuan mengenai mangrove, serta membudidayakannya. Selain itu, kita juga langsung terjun ke lapangan untuk penanaman bibit mangrove bersama peserta lainnya. Banyak pengalaman yang didapatkan.” Ia berharap dengan adanya kegiatan ini, semoga anak muda zaman sekarang lebih mencintai lingkungan di sekitar dan juga ikuti kegiatan yang positif.

Fotografer : Rizki Mitra Hamdani.
“Persiapan yang dilakukan sudah satu bulan yang lalu, Pesertanya terbuka untuk umum, siapa saja bisa mengikuti kegiatan ini. Ada juga yang hadir dosen dan orang tua peserta juga berpartisipasi kegiatan ini. Untuk tahun ini kami menanam 200 bibit mangrove. Tujuan kegiatan ini kita harus peduli lingkungan serta dapat menjaga, merawat lingkungan disekitar kita. Dan harapannya dengan adanya acara ini wisata mangrove tidak ada lagi penebangan-penebangan pohon sembarangan oleh orang yang tidak bertanggungjawab sekaligus kami membantu para warga kampung nipah menanam bibit mangrove tersebut,” jelas Fitria.
“Kebanyakan pohon-pohon mangrove sudah pada rusak dan kurang perawatan di Kampung Nipah ini, jadi mahasiswa dari mikroskil memliki rencana yang paling bagus, program yang menginspirasi banyak orang. Mereka berusaha untuk menumbuhkan kembali tanaman mangrove, sehingga nantinya dapat berfungsi untuk menahan ombak dan abrasi laut. Saya disini mendukung sekali kegiatan ini dan saya kagum dengan panitia yang berusaha membuat acara ini dengan biaya yang secukupnya untuk acara ini. Jadi mari kita sama-sama bangun kembali tumbuhan mangrove di wilayah ini, agar menjadi habitat tumbuhnya mangrove-magrove yang lain. Semoga acara ini terus berlangsung, mahasiswa-mahasiswi diberikan kesehatan untuk bisa membangun Indoenesia menjadi lebih baik. Bukan hanya tumbuhan mangrove yang perlu kita lestarikan tetapi tumbuhan-tumbuhan lain, sehingga ini menjadi tantangan bagi mahasiswa untuk mencari tumbuhan apa saja selain tumbuhan magrove tersebut.” tutup Harjuli Surya Putra selaku dosen mata kuliah bahasa Inggris di STMIK-STIE Mikroskil Medan.
Lewat kegiatan ini, My Care (Mikroskil Youth Care) ingin mengajak orang banyak untuk bergerak menjaga, melestarikan, serta merawat lingkungan. karena masih ada masyarakat yang tidak peduli dengan lingkungannya, selain itu anak-anak muda harus dapat bergerak untuk melakukan kegiatan yang positif di sekitar masyarakat.