Hits: 120
Nurhasanah Harahap
Pijar, Medan. Bagaikan artis papan atas, Prof. H. Deddy Mulyana, M.A., Ph.D. cukup dikenal di dunia pendidikan Indonesia, khususnya ilmu komunikasi. Pria kelahiran ini 28 Januari 1958 telah menjadi guru besar ilmu komunikasi dan mengambil alih nama besar professor komunikasi lainnya di Indonesia. Sebut saja Prof. Muis asal Makassar, seorang professor kawakan yang dulu sangat dikenal kepakarannya.
Pada tahun 2008, Prof. Deddy terpilih menjabat sebagai Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran hingga tahun 2012. Selama menjadi dekan, Prof. Deddy menunjukkan kinerjanya yang gemilang. Dia berhasil membawa Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad meraih penghargaan sebagai Best Universities School of Communications dari Majalah MIX Marketing Xtra (kelompok majalah SWA) pada awal tahun 2010 lalu.
Mengingat prestasinya membawa nama baik Universitas Padjajaran, Prof. Deddy kembali terpilih sebagai dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran periode 2012-2016. Beliau dilantik langsung oleh Rektor Universitas Padjajaran. Pria yang mengambil gelar doktor di Monash University, Australia ini, diakui membawa perubahan baik dalam ilmu komunikasi.
Selain sebagai seorang akademisi, Prof. Deddy juga dikenal sebagai seorang penulis buku. Sejak tulisan pertamanya dimuat di media massa pada tahun 1974, pria asal Bandung ini telah berhasil menulis lebih dari 30 judul buku. Setengah dari hasil karyanya berisi tentang ilmu komunikasi, dan hebatnya lagi, bukunya yang berjudul “Ilmu Komunikasi: Suatu Penghantar” yang diterbitkan pada tahun 2000 berhasil menjadi best seller dan telah 14 kali dicetak ulang. Tidak hanya itu, beliau juga menelurkan ratusan artikel ilmiah, fiksi, cerpen, cerita bersambung, dan puisi yang dikemas dalam surat kabar, majalah, dan jurnal ilmiah.
Seiring dengan komitmennya yang kuat untuk terus produktif berkarya, penghargaan pun telah banyak direnggut Prof. Deddy, antara lain sebagai Mahasiswa Teladan Nasional pada tahun 1981, Excellent Fulbright Student di Northern Illinois University, AS pada tahun 1986, dan Inspirational Award dari Pemerintah Australia pada tahun 2008 atas jasanya dalam mengembangkan ilmu komunikasi di Indonesia. Tak hanya itu, beliau juga digambarkan sebagai ikon terkini ilmu komunikasi di Indonesia dalam buku “Apa Siapa Orang Sunda” pada tahun 2003 suntingan Ajip Rosidi.
Di luar kesibukannya sebagai dekan dan guru besar, Prof. Deddy kerap mengisi seminar atau ceramah-ceramah keagamaan. Pria yang sering memakai peci ini, mengisi waktu luangnya dengan menulis buku dan menulis di media massa. Tak ayal, dengan berbagai karya dan penghargaan yang diraihnya, Prof. Deddy disebut sebagai artis papan atas di dunia ilmu komunikasi Indonesia.