Hits: 7
Oleh : ZAKIYAH RIZKI Sihombing
(Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Departemen Ilmu Komunikasi)
Adalah yang teristimewa itu kau
Kehangatan yang mendarahdaging
Meski terkadang berkoar lewat tangis
Meluapkan rasa yang meraja di dada
Adakalanya menyimpan rasa
Dada sesak tak terhingga
Ya, kau adalah jiwa yang lazim begitu
Akan tegar meski menggelegar
Adalah teristimewa itu kau
Piawai tentang hati dan rasa
Meski rekamanmu kuat akan rasa luka
Kau akan pandai-pandai menyimpannya
Hingga tiba tangis yang tekoar