Hits: 42

Notasi dan alunan musik yang khas membuat Dialog Dini Hari begitu dicintai. Foto : http://www.jango.com/music/Dialog+Dini+Hari?l=0

Pijar, Medan. Unik-sederhana-keren, mungkin itulah kata-kata yang tepat untuk menggambarkan grup band asal Bali ini. Dialog Dini Hari, mungkin tidak terlalu akrab terdengar di telinga kita. Dilihat dari namanya sendiri, kita bisa berasumsi bahwa band tersebut menghadirkan lagu – lagu dengan lirik seperti dialog yang sering kita lakukan saat pagi menjelang. Ya, memang itulah adanya kesan yang didapat setelah mendengar beberapa lagu dari band indie ini. Mereka dengan apik menyatukan kata – kata sederhana seperti saat kita sedang berbicara ke dalam notasi dan alunan musik yang khas.

Terbentuk tahun 2008 dari pemikiran penetas dua band besar di daerah asalnya, Dadang SH Pranoto dari Navicula dan Ian Joshua Stevenson serta Mark Liepmann dari Kaimsasikun. Mereka berani mewarnai blantika musik Indonesia dengan aliran musik yang jarang ditemukan di negeri ini. Diperkuat dengan formasi yang berbeda dari sebelumnya, kini Dadang (vokal/gitar), Brozio Oqah (Bass) dan Denny Surya (drum) menjadikan Dialog Dini Hari “tampil beda” dengan band lainnya. Suara gitar akustik yang mendominasi, alunan bass yang khas dan debukan drum yang santai namun ekspresif,  berhasil memanjakan telinga para penikmat musik. Mengusung aliran blues, folk dan ballad ditambah dengan suara bariton dan merdu dari sang vokalis, menjadi nilai tambah bagi band yang memiliki penggemar dengan sebutan ‘Sahabat Pagi’ ini.

DDH, sapaan akrab dari band ini telah berhasil merilis tiga buah album. Beranda Taman Hati sebagai album pertama akan memanjakan anda dengan kesederhanaan lirik dan nada di detiap lagunya, dengan lagu andalan Renovasi Otak (2008). Di album kedua (2010), DDH sengaja tidak memberikan judul karena mereka ingin penikmat yang memberikan sendiri nama album tersebut, dengan memberikan kover album yang mewakili enam lagu didalamnya. Untuk album kedua ini, DDH mengajak kita untuk memasuki realita kehidupan yang kita jalani.

Personel dari Dialog Dini Hari adalah Dadang (vokal/gitar), Brozio Oqah (Bass) dan Denny Surya (drum). Foto : http://yznkickass.blogspot.com/2012/03/dialog-dini-hari.html.

Baru – baru ini, DDH telah merilis album ketiga mereka yang berjudul Lengkung Langit (2012) dengan berisikan hanya empat lagu dan hanya dirilis dalam bentuk piringan hitam saja ditambah lagi jumlah edarannya yang hanya sedikit. Hal ini akan membuat para “Sahabat Pagi” rebutan untuk mendapatkan kejutan istimewa dari sang idola. Seperti album sebelumnya dalam penggarapan album ini, DDH juga mengikutsertakan beberapa musisi, seperti Kartika Jahja (vokal), Riza Arshad (akordion), Angelo Berardi (biola) dan Windu Estianto (piano).

Tidak hanya memberikan kejutan di setiap albumnya saja, DDH juga secara apik meramu setiap lagunya menjadi kejutan yang tidak biasa pula. Seperti halnya Lagu Sedih, berikut liriknya:

Disini Senang disana senang
Dimana mana hatiku senang

Disini senang disana senang
Dimana mana hatiku senang

Buat apa susah
Susah itu tiada guna

Buat apa susah
Susah itu tiada guna

Buat apa susah
Susah itu tiada guna

Apakah anda merasa tertipu dengan judulnya? Saya kira tentu saja karena saya juga merasakannya. Ketika anda melihat lirik lagu di atas, pasti anda akan teringat dengan lagu masa kecil anda. Ya, lagu tersebut dikupas secara berbeda oleh DDH. Jika anda masih belum percaya, bisa anda buktikan sendiri. DDH sangat cocok untuk dijadikan referensi bagi anda yang sudah bosan dengan aliran musik yang biasa saja. Alunan musik dan lirik yang sederhana akan menenangkan anda, setenang Dialog Dini Hari. [bp]

 

Leave a comment