Hits: 7
Kelompok 15 KKNT USU 2024
Pijar, Medan. Program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Universitas Sumatera Utara (USU) menghasilkan terobosan dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat di Desa Sitinjo II. Tim yang beranggotakan delapan mahasiswa ini mengimplementasikan 12 program strategis yang berfokus pada penanganan stunting, kesehatan masyarakat, dan ketahanan pangan.
Koordinator Tim KKNT Kelompok 15, Kurnia Hidayat, melaporkan bahwa program intervensi kesehatan yang dilakukan mencakup aspek preventif hingga kuratif. “Pendekatan yang kami lakukan bersifat edukatif dan kolaboratif, mulai dari edukasi hingga pemberian bantuan langsung kepada masyarakat,” ujarnya.
Salah satu program unggulan yang menjadi fokus utama adalah penanganan stunting melalui serangkaian kegiatan terintegrasi. Tim KKNT melakukan penyuluhan intensif kepada ibu hamil dan calon ibu, diikuti dengan skrining balita dan program imunisasi komprehensif yang mencakup vaksinasi Difteri, Pertusis, dan Tetanus (DPT), polio, dan campak.
Dalam mendukung program tersebut, tim KKNT bekerja sama dengan Pemerintah Desa Sitinjo II untuk mendistribusikan 700 bibit pohon mangga harum manis sebagai bagian dari program ketahanan pangan jangka panjang. “Distribusi bibit ini merupakan investasi untuk ketahanan pangan masa depan desa,” jelas Hana Luisa Simanjuntak, Sekretaris Tim KKNT.
Program lainnya adalah implementasi teknologi ecobrick sebagai solusi pengelolaan sampah plastik. Di tengah ketiadaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di desa ini, inisiatif tersebut memberikan alternatif penanganan sampah yang berkelanjutan.
Desista Rizka, Bendahara Tim, memaparkan bahwa program kesehatan masyarakat yang dilakukan tidak hanya berfokus pada anak-anak, tetapi juga mencakup seluruh kelompok usia. “Kami mengadakan pemeriksaan kesehatan rutin dan senam untuk lansia, serta penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk sekitar 200 orang siswa sekolah,” tambahnya.
Kepala Desa Sitinjo II mengapresiasi program yang telah dilaksanakan. “Program KKNT USU ini memberikan dampak nyata bagi masyarakat kami, terutama dalam aspek kesehatan dan lingkungan,” ungkapnya.
Keberhasilan program ini terlihat dari tingginya partisipasi masyarakat dalam setiap kegiatan. Penyuluhan Kelurga Berencana (KB) dan Kelas Ibu Hamil mencatat kehadiran yang signifikan. Sementara, program penanaman tanaman obat mendapat sambutan antusias dari warga yang memahami pentingnya ketersediaan obat-obatan herbal di tengah keterbatasan fasilitas kesehatan.
Program KKNT USU di Desa Sitinjo II menjadi contoh bagaimana intervensi kesehatan berbasis komunitas dapat dilakukan secara efektif. Keberhasilan ini diharapkan dapat direplikasi di desa-desa lain untuk menciptakan dampak yang lebih luas dalam peningkatan kesehatan masyarakat.
(Redaktur Tulisan: Kelly Kidman Salim)