Hits: 17

Yudika Phareta Simorangkir / Azka Luthfiah Khalda

Pijar, Medan. Hari Ibu Nasional pada 22 Desember 2024 yang ke-96 diperingati sebagai bentuk penghormatan terhadap peran ibu dan perempuan Indonesia. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (KemenPPPA RI) menetapkan tema “Perempuan Menyapa, Perempuan Berdaya Menuju Indonesia Emas 2045”, selaras dengan visi besar Indonesia menuju peringatan 100 tahun kemerdekaan pada 2045.

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, dilansir dari laman detiknews.com, Rini Handayani, Plt. Deputi Kesetaraan Gender KemenPPPA, menyatakan tema kali ini bukan hanya bertujuan mengapresiasi perjuangan perempuan, tetapi juga mendorong partisipasi aktif perempuan dalam pembangunan bangsa.

Sebagai salah satu langkah konkret, KemenPPPA meluncurkan program unggulan Ruang Bersama Indonesia (RBI) untuk memperingati Hari Ibu tahun ini. Program ini bertujuan meningkatkan kepedulian terhadap perempuan, anak, dan kelompok rentan, serta mendorong gerakan kolaborasi lintas sektor untuk mendukung pembangunan inklusif. RBI merupakan pengembangan dari Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) yang telah diterapkan di enam lokasi percontohan.

Untuk mencapai tujuan tersebut, partisipasi aktif perempuan, terutama yang sudah menjadi seorang ibu, sangat dibutuhkan. Hal ini karena kesiapan generasi muda penerus bangsa dimulai dari pendidikan yang diberikan di rumah.

Kartika Sari, seorang ibu dari tiga anak yang bekerja sebagai ASN di salah satu kementrian di Medan, menyatakan pendapatnya.

“Peran ibu itu penting, apalagi mendidik anak di generasi Z ini. Seorang ibu harus mendidik anak-anaknya menjadi seorang ekonomi yang dapat memandang jauh ke depan, memiliki attitude dan akhlak yang baik, berpendidikan, serta gigih berjuang. Karena kita tidak bisa mencapai Indonesia emas tanpa attitude yang baik,” jelasnya

Pemberdayaan perempuan tidak selalu diukur dari kesibukan karir. Rentama Sipahutar, selaku ibu rumah tangga, mengungkapkan bahwa perempuan yang tidak bekerja sekalipun dapat berkontribusi dalam membangun kesiapan generasi muda.

“Walaupun saya tidak bekerja, tapi satu hal yang pasti, perempuan berdaya sangat dibutuhkan di Indonesia. Bukan hanya dalam berpartisipasi menyuarakan pendapat, tetapi juga harus bisa memenuhi peran sebagai ibu dalam keluarga. Jika seorang wanita memberikan ajaran yang baik dan benar kepada anak-anaknya, maka didikan itu akan menjadi modal mereka ke depannya,” ujar Rentama.

Melalui tema dan program ini, pemerintah berharap perempuan Indonesia semakin aktif menyampaikan aspirasi, mandiri dalam aspek ekonomi, sosial, dan budaya, serta peduli terhadap berbagai isu strategis.

(Redaktur Tulisan: Alya Amanda)

Leave a comment