Hits: 12
Veresya Prisila Yuyu / Dwi Garini Oktavianti
Pijar, Medan. Belakangan ini, Bila Esok Ibu Tiada kerap disebut di berbagai platform media sosial. Film yang mulai tayang pada 14 November 2024 ini diperankan oleh berbagai artis ternama di dunia perfilman Indonesia, seperti Christine Hakim, Adinia Wirasti, Fedi Nuril, Amanda Manopo, dan Yasmin Napper.
Film yang disutradarai oleh Rudy Soedjarwo ini merupakan adaptasi dari sebuah novel best seller karya Nuy Nagiga yang mengangkat tema tentang seorang ibu dan keempat anaknya setelah kehilangan sosok ayah. Bila Esok Ibu Tiada dianggap sebagai film yang sangat menyentuh hati dan mampu membawa penonton pada perjalanan emosional tentang arti kasih seorang ibu.
Bercerita tentang seorang ibu bernama Rahmi (Christine Hakim) yang harus membesarkan keempat anaknya yaitu Ranika (Adinia Wirasti), Rangga (Fedi Nuril), Rania (Amanda Manopo), dan Hening (Yasmin Napper) setelah kepergian suaminya, Haryo (Slamet Rahardjo). Kehidupan Rahmi menjadi sangat menantang karena harus berjuang sendirian untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya. Setiap anak juga memiliki tantangannya masing-masing.
Ranika, si anak sulung merasa terpaksa mengambil alih peran sebagai tulang punggung keluarga yang membuatnya bersikap otoriter terhadap adik-adiknya. Rania yang seorang wanita karier sering bertengkar dengan Ranika, karena mempunyai pandangan hidup yang berbeda. Rangga, satu-satunya anak laki-laki dalam keluarga ini yang seharusnya bisa menjadi sosok pelindung bagi keluarganya, malah merasa kurang percaya diri dalam menjalani kehidupannya. Sementara itu, Hening anak bungsu yang masih duduk di bangku kuliah malah terjebak dalam pergaulan yang tidak sehat.
Konflik semakin memuncak ketika Rahmi, sang ibu merayakan ulang tahunnya tanpa kehadiran anak-anaknya. Mereka terlalu sibuk dengan urusan masing-masing hingga melupakan hari istimewa ibunya. Saat Rahmi jatuh sakit dan membutuhkan perawatan intensif, pertikaian di antara keempat anaknya semakin menjadi karena mereka berdebat tentang siapa yang bertanggung jawab untuk merawat ibu mereka.
Film ini menyampaikan pesan yang mendalam tentang keberadaan seorang ibu. Penonton juga diajak untuk merenungkan pentingnya pengorbanan seorang ibu, tercermin dari pengorbanan Rahmi yang sering kali dianggap remeh oleh anak-anaknya yang sibuk dengan kehidupan mereka masing-masing.
Dalam waktu empat hari sejak dirilis, Bila Esok Ibu Tiada sudah ditonton lebih dari 1,2 juta penonton. Hal ini tentu menunjukkan bahwa tema yang diangkat sangat relevan dengan banyak orang, terutama mengenai hubungan keluarga di Indonesia.
Tidak hanya sebagai hiburan, kisah ini juga dapat menjadi pengingat tentang nilai-nilai kekeluargaan dan pentingnya untuk saling menghargai antar anggota keluarga sebelum semuanya terlambat. Konflik yang realistis dalam kehidupan sehari-hari dan akting yang kuat dari para pemain, Bila Esok Ibu Tiada diharapkan dapat menjadi film dengan tema keluarga terbaik pada tahun ini.
(Redaktur Tulisan: Marcheline Darmawan)