Hits: 6

Dhea Chintya Sitorus / Reny Elyna

Pijar, Medan. Lagu “Diri” yang dirilis oleh Tulus pada tahun 2022 sebagai bagian dari album Manusia ini, langsung mendapat sambutan hangat dari para pendengar. Melalui melodi yang menenangkan dan lirik yang adiwarna, Tulus mengajak pendengar untuk lebih memahami dan menghargai keberadaan diri, baik itu kelebihan atau pun kekurangan.

?Muhammad Tulus Rusydi, akrab dikenal dengan nama Tulus, adalah seorang penyanyi yang memulai kariernya pada tahun 2011 dengan label TulusCompany. Musik-musiknya memiliki perpaduan gaya antara jazz dan soul. Meski berlatar belakang pendidikan di bidang arsitektur, Tulus mampu melahirkan beberapa lagu dengan paduan suara apik yang khas dan prosanya yang memukau.

?Melalui album terakhirnya, Manusia (2022), Tulus menghadirkan 10 lagu, dengan emosi yang relate dengan kehidupan semu yang dijalani oleh manusia. Pencarian jati diri, kegagalan, kebahagiaan, percintaan, pertemanan, perjuangan, ambisi, semuanya dicakup menjadi satu. Filosofi yang dipancarkan dalam album ini adalah, bagaimana tiap-tiap insan dapat menemukan keindahan dalam momen-momen sederhana, bahkan di kegagalan sekali pun. Salah satunya seperti yang tergambar pada lagu “Diri”.

Lagu “Diri” mengajak kita untuk terus hidup setelah menghadapi tantangan, menyadarkan bahwa diri kita memiliki nilai yang tak terbatas kuatnya. Selain itu, lagu ini mengajarkan kita untuk mengenal, menerima, dan mencintai diri sendiri.

Pada setiap baitnya, Tulus mengajak kita untuk berdamai dengan diri sendiri, memaafkan kesalahan masa lalu, dan menghargai perjuangan yang telah dilalui. Lagu ini menyiratkan pesan tentang pentingnya self-acceptance, bahwa kita harus menerima dan menghargai diri sendiri, baik dalam kekuatan maupun kelemahan. Salah satu penggalan liriknya yang menyentuh adalah:

Hari ini kau berdamai dengan dirimu sendiri

Kau maafkan semua salahmu ampuni dirimu

Pada bait ini, Tulus mengajak pendengar untuk menghapus luka emosional dan memaafkan diri. Ia mengingatkan bahwa setiap kesalahan dan pengalaman pahit adalah bagian dari proses yang membentuk diri kita. Dalam proses menerima diri, kita belajar bahwa memaafkan diri sendiri  adalah langkah penting untuk mencapai kedamaian batin.

Luka-luka hilanglah luka,

Biar senyum jadi senjata,

Kau terlalu berharga untuk luka

Lirik tersebut mengajak kita untuk mengatasi luka-luka dengan kedewasaan dan ketenangan. Di sini, Tulus menyampaikan bahwa setiap manusia memiliki nilai yang sangat tinggi, sehingga tidak seharusnya terus terpuruk dalam luka. Ia menegaskan bahwa senyuman, yang lahir dari hati yang damai, adalah cara terbaik untuk menghadapi berbagai tantangan.

Melalui lagu ini, Tulus menyuguhkan pesan bahwa mencintai diri adalah kunci untuk meraih kebahagiaan yang sejati. Dengan melodi yang lembut dan lirik yang dalam, ia mengajak kita untuk memahami bahwa setiap manusia berhak bahagia tanpa perlu merasa terbebani oleh ekspektasi atau kegagalan masa lalu.

“Diri” seolah menjadi pengingat untuk terus menjaga dan merawat hubungan kita dengan diri sendiri, agar kita dapat terus melangkah dengan kuat, menerima segala kelemahan dan kelebihan yang ada.

(Redaktur Tulisan: Hana Anggie)

Leave a comment