Hits: 14

Yayang Prilli Wandari

Pijar, Medan. Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (UNAND) mengadakan Webinar Seri 2 yang termasuk dalam rangkaian kegiatan “BASAMO: Bersama Hadapi New Normal dengan Berantas Hoax dan Stigma Covid-19” pada Sabtu (4/7) dengan mengusung tema “Stigma dan Persepsi Masyarakat terhadap Covid-19 dalam era New Normal” melalui platform Zoom dan disiarkan secara langsung di kanal YouTube Fakultas Kedokteran (FK) UNAND.

Kegiatan ini dilaksankan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat akan pandemic Covid-19, termasuk dalam upaya-upaya pencegahan dan pengendalian Covid di tengah masyarakat pada saat ini.

Webinar yang dilaksakan tepat pada pukul 09.00 WIB ini dibuka dengan doa oleh Raihan Fajar Mateja yang merupakan salah satu dokter muda dari FK Unand, lalu kata sambutan yang disampaikan oleh Ketua Bagian IKM/IKK FK Unand yaitu Dr Firdawati, M.Kes PhD. Selain itu, kata sambutan pun disampaikan oleh Dr.dr. Efrida, M.Kes Sp. PK (K) selaku Wakil Dekan 1 Universitas Andalas sekaligus membuka acara Webinar BASAMO dengan resmi.

Seminar daring ini menghadirkan tiga narasumber sekaligus. Narasumber pertama, Dr. dr. Rima Semiarty, MARS, yang merupakan bagian IKM/IKK FK Unand membahas mengenai “Stigma dan Persepsi Masyarakat Terhadap Kondisi Covid-19 Terkini di Tengah New Normal”.  Narasumber kedua, H. Mahyeldi Ansharullah, S.P yang merupakan Wali Kota Padang membahas mengenai “Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan Pemerintah terkait New Normal”. Dan narasumber ketiga, Dr. dr. Fidiansjah, So. KJ,MPH yang merupakan Direktur P2 Makeswa dan NAPZA, Ditjen P2P Kemenkes RI membahas mengenai “Kondisi Kesehatan Mental dan Biopsikosisial Masyarakat serta Tenaga Kesehatan Terkait Covid-19 dan New Normal”.

Seperti yang dirasakan saat ini, ketakutan masyarakat semakin menurun ditengah lonjakan kasus covid-19. Meski kasus baru terus bertambah, warga semakin mengabaikan risiko penularan covid-19 dengan alasan pertimbangan ekonomi dan kebosanan warga. Melihat keadaan itu  dokter muda dari bagian IKM FK Unand melakukan survey mengenai hal tersebut.

“Kenapa kami melakukan survei, nah yang jelas kita lihat selama ini bahwa dengan adanya lonjakan kasus covid ternyata masyarakat semakin kurang kepedulian atau boleh dikatakan ketakutan masyarakat tidak lagi tinggi tapi justru semakin menurun. Padahal seharusnya, dengan lonjakan kasus covid yang meningkat masyarakat lebih waspada, bahkan pedagang-pedagang dipasar raya menolak untuk dilakukan tes, padahal ini lah kunci kita dalam memutus rantai penularan,” tutur Dr. Rima dalam menyampaikan materi.

Di Padang sendiri telah menghadirkan  peraturan wali kota (perwako) dalam new normal ini yang dikenal sebagai “Pola Hidup Baru” hal ini tercantum dalam Perda nomor 49 Tahun 2020. Perwako ini tentu saja bertujuan untuk mengedukasi masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan dan mengikuti protokol dari pemerintah mengenai Covid-19.

Mahyeldi, selaku Wali Kota Padang menjelaskan terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran penularan dalam Perwako tersebut. “Yang pertama sekali adalah budaya mencuci tangan, menggunakan masker, kemudian jaga jarak, mengukur suhu tubuh di kantor, camat, lurah dan semuanya, dan kemudian kita membiasakan untuk berjemur tentunya,” jelasnya.

Acara yang di hadiri oleh 500 peserta yang berasal dari berbagai daerah ini terlaksana dengan cukup efektif dan efisien. Seminar pun ditutup tepat pada pukul 11.30 WIB dengan sesi foto bersama.

Redaktur Tulisan: Hidayat Sikumbang

Leave a comment