Hits: 40
Dicky Wahyudi
Pijar, Medan. Donne Maula, sang pujaan hati Yura Yunita ini baru saja mengeluarkan album dengan judul yang juga menjadi salah satu judul single pada album tersebut, yakni Daur Hidup. Album yang berisikan delapan lagu ini merupakan lanjutan karya Donne setelah merilis single yang sempat viral pada tahun lalu dengan judul “Bercinta Lewat Kata”, yang juga menjadi salah satu original soundtrack film layar lebar. Dengan menambahkan tujuh lagu terbarunya, Donne merilis album Daur Hidup ini pada 13 Juni lalu.
Lagu “Daur Hidup” dalam waktu tiga bulan setelah rilis berhasil menarik perhatian lebih dari 1,5 juta pendengar di kanal YouTube pribadi Donne Maula. Tak hanya di YouTube, lagu ini juga meramaikan belantika musik tanah air dengan menjadi backsound ketika warganet membuat konten video di platform Tiktok dan Instagram. Lagu ini berhasil menarik perhatian para pendengar musik tanah air dengan lirik dan nada yang begitu magis.
Hai, Perkenalkan aku jiwa yang bertahan
Sudah ditempah keras oleh banyak cerita
Mati berkali-kali, tapi bisa hidup lagi
Konon, jika selamat aku semakin hebat
Bait awal dari lagu “Daur Hidup” yang membawa sejuta makna dengan segala riuhnya permasalahan yang dihadapi oleh hidup manusia. Manusia sejatinya makhluk emosional yang bisa merasakan senang, sedih, takut, dan bahkan kecewa. Semua emosi manusia membuat kehidupan terasa begitu berwarna seperti yang tertulis pada bait-bait lagu ini. Namun, kehidupan sebagai manusia akan terus berputar.
“Sebagai laki-laki, kita ga mau kelihatan lemah di depan orang lain? Apalagi di depan pasangan. Rasanya aneh sekali ketika ada dua kata, lelaki dan menangis disatukan. Banyak sekali beban yang saya pikul, tapi saya ga mau bagikan ke orang lain, banyak hal yang tidak bisa saya selesaikan, tapi saya tidak bagikan ke orang lain. Tugas hidup saya dulu hingga sekarang hanya bertahan, saya bisa bertahan berkat orang-orang di sekitar saya,” Donne menjelaskan alasan lagu ini tercipta dalam salah satu pentasnya.
Lagu ini berhasil membuat semua orang mengeluarkan cerita-cerita kehidupan mereka yang berat, dengan latar belakang masing-masing, tanpa memandang usia, gender, dan juga pendidikan, lagu ini mengajarkan setiap manusia tidak selamanya selalu kuat dengan menjelaskan bahwa rasa lemah bisa datang kapan saja. Bahkan, di saat yang tidak tepat.
Kehidupan harus dijalani oleh manusia dengan terus percaya bahwa kehidupan akan berputar dengan segala cerita di dalamnya. Dengan berhasil menghadapi masalah yang ada, manusia akan bisa tumbuh menjadi pribadi yang lebih kuat nantinya, hingga manusia berpulang ke panggilan Sang Pencipta. Mendekatkan diri kepada Sang Pencipta juga disinggung dalam bait lagu ini untuk kita lebih bersyukur menjalani kehidupan sebagai seorang manusia.
Perjalanan bait lagu ini dari awal hingga akhir seakan membawa para pendengarnya untuk menikmati setiap permasalahan yang ada terlebih dahulu. Kemudian, lagu ini ditutup dengan bait yang meyakinkan diri untuk bisa menghadapi semua hal yang akan dihadapi di hari esok dan seterusnya.
Hai semua tangis dan tawa di depan mata
Aku tak pilih kasih kan ku peluk semua
(Redaktur Tulisan: Hana Anggie)