Hits: 25

Ariel Demetrius Nadeak

Pijar, Medan. Kehadiran orang yang sangat kita cintai merupakan salah satu anugerah dari Tuhan yang patut kita syukuri. Namun, kehadiran tidak akan abadi dan akan tergantikan dengan kehilangan. Rasa sedih merupakan hal yang wajar sebagai sambutan rasa kehilangan tersebut. Melalui nyanyian kita mungkin dapat mengungkapkan rasa sedih yang sering tidak bisa kita nyatakan.

Salmantyo Ashrizky Priadi atau yang sering dipanggil Sal Priadi kembali meramaikan dunia musik dengan lagu-lagunya. “Gala Bunga Matahari” dirilis pada 14 Juli 2024, merupakan salah satu lagu dari album Markers And Such Pens Flashdisks. Sal merangkul Rifan Kalbuadi dan Gala Yudhatama sebagai produser lagu ini.

Lagu ini memiliki makna mengenai harapan dan kerinduan akan orang yang lebih dulu dipanggil oleh Sang Penguasa. Lagu ini mengangkat bunga matahari yang sering diasosiasikan dengan pengharapan.

Mungkinkah, mungkinkah

Mungkinkah kau mampir hari ini?

Bila tidak mirip kau

Jadilah bunga matahari

Yang tiba-tiba mekar di taman

Meski bicara dengan bahasa tumbuhan

Ceritakan padaku

Bagaimana tempat tinggalmu yang baru

Sal dikenal dengan kemampuannya untuk membuat lirik yang puitis dan penuh dengan makna. Dalam lagu ini, ia menyuratkan lirik yang berisikan harapan untuk bisa berinteraksi kembali dengan mereka yang telah meninggalkan dunia ini. Sal juga menyuratkan ayat-ayat dari kitab Al-Qur’an sebagai bentuk visualisasi surga dan keterikatan spiritual kita dengan Tuhan.

Adakah sungai-sungai itu benar-benar

Dilintasi dengan air susu?

Juga badanmu tak sakit-sakit lagi

Kau dan orang-orang di sana muda lagi

Semua pertanyaan, temukan jawaban

Hati yang gembira, sering kau tertawa

Benarkah orang bilang

Ia memang suka bercanda?

Mungkinkah, mungkinkah

Mungkinkah kau mampir hari ini?

Bila tidak mirip kau

Jadilah bunga matahari

Yang tiba-tiba mekar di taman

Meski bicara dengan bahasa tumbuhan

‘Kan kuceritakan padamu

Bagaimana hidupku tanpamu

Pada bait terakhir, kita disuguhkan dengan lirik yang menyentuh, bahwa kita harus bisa mengikhlaskan kepergian orang tercinta. Sal juga menyerukan untuk terus menjalani kehidupan, sama seperti harapan mereka kepada kita.

Kangennya masih ada di setiap waktu

Kadang aku menangis bila aku perlu

Tapi aku sekarang sudah lebih lucu

Jadilah menyenangkan s’perti katamu

Jalani hidup dengan penuh sukacita

Dan percaya kau ada di hatiku s’lamanya

Melansir dari siniar (podcast) darihati, Sal mengungkapkan bahwa penulisan lagu ini sudah sejak tahun 2023 yang silam, tetapi lirik secara keseluruhan selesai sebulan sebelum lagu ini rilis. Faktanya, lagu ini ditulis oleh Sal sebagai representasi rasa kehilangan yang mendalam terhadap kucing kesayangannya.

(Redaktur Tulisan: Hana Anggie)

Leave a comment