Hits: 23
Azzahra Dwi P
Melihat perkembangan teknologi yang cukup pesat saat ini membawa kita pada perubahan yang cukup signifikan, terkhusus di bidang jurnalistik. Sekarang ini telah berkembang sebuah istilah citizen journalism atau jurnalisme warga, di mana warga bukan hanya sebagai penikmat informasi saja, melainkan dituntut keterlibatannya dalam memproduksi sebuah berita atau informasi.
Beranjak dari hal tersebut, dosen dari beberapa program studi di Fakultas Ilmu sosial dan Politik (FISIP) Universitas Sumatera Utara (USU), di antaranya Program Studi Ilmu Komunikasi, Antopologi, serta Sosiologi yang tergabung di dalam tim Pengabdian Sidamanik telah menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat terkait “Peningkatan Kapasitas Santri menjadi Citizen Journalism melalui Wokhshop Jurnalistik” di Pondok Pesantren Unggul Terpadu Sasbara yang berada di Dusun Bah Aren Pematang Sidamanik Kab. Simalungun, Sumatera Utara.
Pengabdian ini dilaksanakan selama dua hari, yaitu pada tanggal 13 – 14 Juni 2024. Pada hari pertama, kegiatan ini membahas terkait citizen journalism, yang dilanjut dengan dasar-dasar jurnalistik dalam bidang kepenulisan dan pengambilan foto. Sementara di hari kedua, kegiatan dilanjut dengan praktik.
Pengabdian ini tentunya diinisiasikan oleh tim handal, di antaranya Mazdalifah selaku Ketua, Nita Savitri, Linda Elida, dan Nany Susilawati. Para mahasiswa dari Progam Studi Ilmu Komunikasi juga diikutsertakan, yaitu Azzahra Dwi Prananda, Farhan Alvadin Lubis, Syahendra Mahadi, dan Putri Nurhidayah. Melalui kegiatan ini, para siswa diharap dapat meningkatkan pengetahuan terkait bagaimana menyampaikan sebuah informasi yang baik dan benar melalui digital.
“Saya beserta Ibu Nita, Ibu Linda, Ibu Nani, dan membawa mahasiswa kami untuk memberikan pengetahuan kepada murid-murid di sini terkait pengetahuan menulis sebuah berita, serta bagaimana nantinya mengambil gambar dan video yang benar. Harapan kami agar anak-anak kita dapat mengambil ilmu sebanyak-banyaknya, juga menerapkan ilmu tersebut ke dalam kehidupan mereka,” jelas Mazdalifah dalam wawancaranya pada Rabu (12/6/2024).
Hal ini juga disambut dengan baik oleh pemilik, tenaga pendidik, dan juga para siswa yang ada di Pondok Pesantren Sasbara tersebut. Suparno selaku pemilik sekaligus pengelola pesantren sangat mendukung, juga berharap agar program ini dapat terus berlanjut ke depannya.
“Karena teknologi saat ini terus maju, jadi meskipun kita dari desa, tetapi kita tidak boleh menutup mata kita terkait perkembangan teknologi di zaman sekarang ini. Untuk itu, kami sangat senang dan mendukung sekali adanya kegiatan yang dilakukan oleh dosen serta mahasiswa dari FISIP USU ini, karena pastinya program ini akan sangat bermanfaat sekali bagi para siswa yang ada di pesantren kami,” ungkapnya.