Hits: 13
Shefira Riani Manany
Pijar, Medan. Pernahkah kamu merasakan perhatian selayaknya pasangan oleh doi, tetapi doi malah tiba-tiba menghilang? Kalau kamu pernah merasakannya, bisa jadi kamu sudah terkena breadcrumbing, lho!
Mungkin istilah breadcrumbing terdengar asing bagi sebagian orang. Namun, banyak orang yang bahkan secara tidak sadar pernah mengalami hal ini saat menjalin suatu hubungan dengan seseorang.
Breadcrumbing jika diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris artinya adalah remah roti. Namun dalam hal ini, breadcrumbing berarti situasi di mana sikap seseorang yang dengan sengaja memanipulasi sikapnya sendiri untuk mencari perhatian lawan jenis, tetapi tidak ada tujuan yang serius dalam sikapnya.
Dilansir dari edition.ccn.com, Monica Vermani selaku peneliti asal Kanada, menjelaskan bahwa breadcrumbing dapat diartikan sebagai sikap berpura-pura tertarik dan bertindak seolah-olah mereka benar-benar tertarik serta berinvestasi dalam hubungan dengan orang lain yang padahal sebenarnya tidak. Sederhananya, breadcrumbing dapat juga disebut dengan PHP alias pemberi harapan palsu.
Berdasarkan unggahan Instagram @womantalk, penyebab pelaku melakukan breadcrumbing itu ada berbagai macam, seperti pelaku tidak ingin berkomitmen dalam hubungan atau justru pelaku ingin memiliki cadangan selain pasangannya. Nah, jika mantan kekasih kamu melakukan breadcrumbing, bisa jadi doi belum mau pisah sama kamu. Yang terakhir, bisa jadi penyebab si pelaku melakukan breadcrumbing adalah karena iseng atau merasa kesepian.
Breadcrumber atau orang yang melakukan breadcrumbing dapat mengirimi pesan, melakukan panggilan telepon, atau memberikan likes di akun media sosial kepada seseorang yang sedang didekatinya. Ketika target menunjukan tanda-tanda ketertarikan alias bawa perasaan (baper), “sang” breadcrumber bisa tiba-tiba menghilang tanpa jejak seakan tidak pernah terjadi apapun.
Tidak hanya tiba-tiba menghilang, tindakan dari sang breadcrumber juga bermacam-macam. Terkadang, breadcrumber bersikap ramah atau biasanya menunjukkan karisma yang ia miliki untuk memancing target, seperti mengandalkan penampilan fisiknya. Setelah target mulai terpikat, breadcrumber bisa saja memberi perhatian yang lebih intens terlebih dahulu lalu menghilang atau malah langsung menghilang.
Selain memberi perhatian berlebih, terdapat juga beberapa ciri-ciri seorang breadcrumber yang perlu diwaspadai. Beberapa diantaranya seperti tidak mau diajak berkomitmen, tidak ingin menjalin komunikasi yang intens, dan cenderung tidak mementingkan perasaan targetnya.
Biasanya, breadcrumber juga akan menghilang selama berhari-hari dan meskipun kembali lagi, ia tidak akan memberikan penjelasan. Ciri-ciri lain yang juga bisa diwaspadai dari seorang breadcrumber ialah biasanya menghindar dari perbincangan yang menjurus ke hal-hal yang serius dalam suatu hubungan.
Tips untuk menghindari seorang breadcrumber adalah dimulai dari mengasah kepekaan dengan memperhatikan perilaku orang yang sedang mendekati atau pasanganmu terhadap dirimu hingga hubungan yang sedang dijalani.
Segera hindari seseorang yang menunjukkan ciri-ciri breadcrumbing. Namun, jika perasaan kamu sudah terlanjur terlalu jauh ke dalam hubungan tersebut maka jangan ragu untuk mempertanyakan perasaan serta kejelasan dari hubungan yang sedang kamu jalani. Jangan lupa untuk mempersiapkan diri untuk menerima jawaban apapun dari dirinya.
(Redaktur Tulisan: Rani Sakraloi)