Hits: 23
Cindy Nathasya Silalahi
“Who are you?”- halaman 1
Pijar, Medan. Memasuki awal dalam buku ini kita sudah disuguhkan pertanyaan yang terkesan singkat dan sederhana, tetapi begitu sulit untuk menemukan jawabannya. Pertanyaan yang membutuhkan waktu lama dalam menjawabnya, bahkan kamu bisa kebingungan untuk mendeskripsikan siapa dirimu sebenarnya.
Aneh, bukan? Ketika kamu pun kesulitan untuk memahami diri sendiri secara sepenuhnya. Harusnya, kamu yang paling mengenal dirimu, bukan?
Proses pencarian jati diri merupakan suatu perjalanan panjang yang harus ditempuh setiap orang. Tentunya, hal ini tidak mudah dan selalu dipenuhi dengan beragam cobaan. Berbagai cobaan yang terkadang membuat kamu memilih untuk berhenti dibandingkan bertahan dalam proses tersebut.
Kenali Bakatmu Lejitkan Potensimu merupakan buku karya Isnaeni DK yang terdiri dari 8 (delapan) bagian dan berisi 212 halaman. Pemilihan kata-katanya yang mudah dipahami dan memberikan makna yang sangat berkenaan (relate) dengan kehidupan. Kata-kata motivasi juga selalu diselipkan dan menjadi daya tarik tersendiri dari buku ini.
Buku ini menceritakan bagaimana kita harus menempuh proses panjang untuk mengenal diri sendiri, menemukan potensi yang dimiliki, dan mengembangkan diri untuk menjadi lebih baik. Buku ini mengajak kita untuk selalu berani dan bertahan dalam setiap perjalanan yang dilalui.
“Kamu ingin melaju, maka kamu harus melangkah dulu. Kamu ingin melangkah, maka kamu harus menggerakkan kaki. Jadi, jangan beratkan langkahmu dengan sesuatu yang berasal dari dirimu sendiri.”- halaman 50
Berdiam diri tidak akan membuat kamu menemukan dirimu, kamu harus memiliki keinginan untuk menyelami dirimu sedalam yang kamu bisa. Namun, sebatas ingin juga tidak cukup, melainkan harus diikuti dengan tindakan.
Jika sebuah tindakan mendatangkan kebaikan dalam hidupmu, mengapa kamu memilih berhenti berjalan ke depan untuk kemajuan dalam dirimu? Tetaplah berani dan buang rasa takut itu.
Buatlah dan genggam erat harapan-harapan manis itu ketika keputusasaan mulai memenuhi dirimu, sehingga membuat langkahmu menjadi terasa berat dalam perjuangan yang kamu lakukan. Sebuah harapan yang membantu kamu untuk mengumpulkan kembali kepingan-kepingan impian yang selama ini sudah tersusun rapi.
“Kegagalan itu bukan suatu musibah yang menjadi “titik” sehingga kita tak bisa melanjutkan perjuangan kita. Kegagalan itu hanyalah kesuksesan yang tertunda. Ia masih berarti “koma” sehingga di depan koma tersebut masih banyak ruang untuk melanjutkan kalimat-kalimat indah itu.”- halaman 67
Kegagalan datang menghampiri hidupmu agar kamu dapat belajar dari setiap kesalahan yang kamu lakukan. Tidak perlu berhenti, bahkan berjalan mundur jika hal tersebut terjadi.
Kamu hanya perlu memberikan dirimu waktu dan ruang untuk belajar menerima kegagalan dan kesalahan itu, tetapi jangan biarkan dirimu terjatuh untuk kesekian kalinya.
Jangan takut melakukan kegagalan dan kesalahan. Keduanya merupakan suatu hal yang biasa terjadi dalam hidup dan sebagai pelengkap akan perjuangan yang kamu lalui. Teruslah mengasah potensi yang kamu miliki sampai kamu menemukan jawaban tentang siapa kamu sebenarnya.
(Redaktur Tulisan: Alya Amanda)