Hits: 4
Erna Berliana
Pijar, Medan. Kenaikan Yesus Kristus adalah salah satu peristiwa paling penting dalam tradisi Kristen. Merayakan kebangkitan-Nya dari kematian, kenaikan-Nya menandai titik balik yang membangkitkan harapan dan keyakinan bagi jutaan orang di seluruh dunia. Mari kita jelajahi makna, sejarah, dan implikasi penting dari kenaikan Yesus Kristus.
Kenaikan Yesus Kristus merujuk pada saat Yesus naik ke surga 40 hari setelah kebangkitan-Nya dari kematian. Ini bukan hanya peristiwa fisik, tetapi juga spiritual dan teologis. Bagi umat Kristen, kenaikan-Nya menunjukkan bahwa Yesus adalah anak Allah yang diberi kuasa atas hidup dan kematian, serta bahwa Dia adalah jalan yang membawa manusia kepada Allah.
Dalam sebuah langkah yang menandai pengakuan terhadap agama Kristen di Indonesia, Presiden Joko Widodo resmi mengumumkan perubahan nama hari kebangkitan Isa Al-Masih menjadi Hari Kebangkitan Yesus Kristus. Keputusan ini disambut dengan beragam tanggapan dari berbagai pihak.
Dilansir dari CNBC Indonesia, sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, telah mengumumkan rencana perubahan penamaan tersebut.
“Direncanakan akan ada perubahan nomenklatur atas usulan Kementerian Agama mengenai istilah, dengan Isa Al-Masih akan diubah menjadi Yesus Kristus,” ujar Muhadjir dalam pernyataannya, pada Sabtu (14/10/2023).
Wakil Menteri Agama, Saiful Rahmat Dasuki juga menjelaskan bahwa dasar perubahan nama ini berasal dari usulan yang diajukan oleh umat Kristen. Sebagai respon, pemerintah kemudian menyetujui perubahan tersebut.
“Ini adalah usulan yang datang dari umat Kristen dan Katolik untuk mengubah nomenklatur tersebut menjadi sesuai dengan keyakinan mereka, yaitu kelahiran, wafat, dan kenaikan Yesus Kristus,” jelas Saiful.
Di tengah perubahan yang dilakukan pemerintah terkait nama hari kebangkitan Isa Al-Masih menjadi Hari Kebangkitan Yesus Kristus, Vini Agatha, salah seorang anggota UKM Kerohanian dari Universitas Sumatera Utara memberikan tanggapannya atas perubahan nama tersebut. Menurutnya, perubahan ini adalah langkah yang positif dalam menghormati umat Kristen. Vini juga menganggap ini sebagai upaya untuk memperkuat rasa persatuan dalam masyarakat yang beragam.
“Ini adalah langkah ke arah toleransi dan penghormatan terhadap keberagaman agama di Indonesia,” tutur Vini
(Redaktur Tulisan: Hana Anggie)