Hits: 95

Stella Regina Christy

Pijar, Medan. Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM) Universitas Sumatera Utara (USU) kembali mengadakan seminar Sekolah Pasar Modal (SPM) Level 2 x Legal Discussion 12 bersama Business Law Society (BLS) Fakultas Hukum (FH) USU dengan tema “Youth Investor Wisdom: Smart Strategies, Trading 101, and Legal Security” di Mikkie Wijaya Hall, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) USU, pada Rabu (11/10/23).

Ferdinan Sihombing selaku Senior Trainer BEI KP Sumatera Utara, Robert selaku dosen FH USU, dan T. Hendra Afriza selaku Perwakilan BNI Sekuritas (BIONS) Sumatera Utara hadir sebagai narasumber pada seminar ini.

Seminar ini merupakan lanjutan dari SPM Level 1 yang telah diadakan pada 30 Agustus 2023 lalu dengan tema “Membentuk Generasi Muda yang Cerdas Berinvestasi”. Kali ini, materi mengenai investasi dikenalkan secara lebih mendalam, mulai dari situs investasi terpercaya yang bisa digunakan, resiko dan cara berinvestasi hingga perhitungan transaksi saham.

Pemaparan materi oleh Robert, dosen FH USU, selaku narasumber pertama.
(Fotografer: Stella Regina Christy)

Seminar dibuka dengan pemaparan materi mengenai Aspek Hukum dan Keamanan dalam Berinvestasi bagi Kawula Muda oleh Robert, mulai dari perbedaan investasi dengan menabung, fungsi bursa efek, pengenalan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga cara memerangi investasi bodong.

Robert menjelaskan bahwa tidak ada investasi yang tidak berisiko, sehingga kita harus selalu waspada terhadap kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan terjadi di masa depan. Sebagai kawula muda, penting untuk senantiasa mencari informasi yang lebih lengkap dan memadai serta meningkatkan literasi keuangan mengenai investasi. Menerapkan prinsip 2L atau Legal dan Logis dan melapor kepada Satgas Waspada Investigasi ketika terdapat sesuatu yang mencurigakan dan tidak benar juga dapat menjadi upaya pencegahan terjadinya investasi bodong.

Pembawaan materi dilanjutkan oleh Ferdinan Sihombing yang menyampaikan tentang Market Upgrade atau Dasar-dasar dan Pentingnya Melakukan Analisa Indeks Saham.

“Salah satu faktor pembentukan harga saham adalah dengan melakukan analisis fundamental. Mengapa diperlukan analisa fundamental? Karena sektor industri memiliki karakteristik sendiri mengenai siklus bisnisnya yang dapat menentukan kinerja dari perusahaan tercatat,” jelas Ferdinan.

Kemudian ia menambahkan, “Namun, beberapa perusahaan percatat memiliki pendapatan tergantung kelanjutan dan pembayaran dari proyek yang dimilikinya di akhir tahun sehingga kinerja per kuartalnya seperti ‘kurang sehat’ padahal memiliki kinerja yang sangat positif. Setiap perusahaan memiliki keunikan kinerja bisnis dan keuangannya sendiri.”

Brigitte selaku ketua panitia menyatakan harapannya dalam pelaksanaan acara ini kepada para peserta yang hadir.

“Dengan adanya acara ini, saya harap teman-teman yang hadir menjadi lebih paham dan berkuranglah generasi muda kita yang masih terikat dengan investasi bodong dan pinjaman online tanpa tahu risiko yang akan diterima di masa depan,” ucapnya.

(Redaktur Tulisan: Hana Anggie)

Leave a comment