Hits: 79

Najla Khairani / Ariel Demetrius Nadeak

Pijar, Medan. Dies Natalis ke-43 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara (FISIP USU) menghadirkan Orasi Ilmiah bertajuk “Urgensi Pemberdayaan Perempuan dalam Eksistensinya di Era Digital Guna Membangun Peran Sosial di Masyarakat” yang diselenggarakan di Aula FISIP USU pada Jumat, (20/10/2023).

Orasi ini mengangkat tema dari salah satu 17 proyek pembangunan berkelanjutan di Indonesia, yaitu pemberdayaan perempuan dalam konteks kesetaraan gender yang tidak akan habis dibicarakan sebagai harapan perempuan mendapatkan atensi yang lebih dalam perekonomian Indonesia.

Hatta Ridho selaku Dekan FISIP USU yang membuka acara Orasi Ilmiah ini menyatakan bahwa perempuan juga layak memanfaatkan ruang digitalisasi.

“Ternyata perempuan bisa dan layak memanfaatkan ruang digitalisasi tanpa adanya kesenjangan sosial, di mana perempuan tidak harus mengedukasi dirinya dan orang lain,” ungkapnya.

Ketua panitia dari Orasi Ilmiah mengatakan bahwa latar belakang diadakannya kegiatan ini adalah untuk menginspirasi setiap perempuan.

“Latar belakang diselenggarakannya orasi ini adalah guna menginspirasi setiap perempuan melalui edukasi dan pelatihan dari kegiatan pemberdayaan perempuan supaya bisa mengikuti era digitalisasi melalui Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) berdasarkan sektor ekonominya, karena pada dasarnya seorang perempuan juga menjadi penunjang ekonomi keluarganya,” jelas Mazdalifah.

Orasi Ilmiah Dies Natalis FISIP USU - www.mediapijar.com
Suasana kegiatan Orasi Ilmiah pada saat penyampaian kata sambutan oleh Rektor USU, Muryanto Amin.
(Fotografer: Jennifer Francesca)

Acara yang menghadirkan para pemateri dan pembicara yang mempunyai kualifikasi hebat ini juga telah mengundang dan bekerja sama dengan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, yang berhalangan hadir secara luring. Kendati demikian, Pribudiarta Nur Sitepu yang merupakan Sekretaris Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak turut hadir menggantikan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Dalam pemaparannya, Pribudiarta menegaskan bahwa perempuan sebagai pengokoh bangsa harus mampu mengimplementasikan potensi dalam dirinya di bidang digitalisasi demi Indonesia yang lebih maju. “Perempuan Berdaya, Anak Terlindungi, Indonesia Maju,” ucapnya di akhir pemaparannya melalui Zoom Meeting.

Menurut M. Nafis Athallah selaku peserta Orasi Ilmiah Dies Natalis FISIP, mengungkapkan bahwa ia sangat bangga dan mengapresiasi visi dan misi dari orasi ini.

“Isi materi orasi ini berguna semua, terutama saya sangat point out pada materi edukasi yang diberikan,” ujar Nafis.

 

(Redaktur Tulisan: Alya Amanda)

Leave a comment