Hits: 39
Tiara Al Medina
Pijar, Medan. Nama Makoto Shinkai sudah tidak asing lagi di kancah perfilman animasi Jepang atau anime. Pasalnya, karya-karya dari sutradara satu ini dinilai selalu sukses mendapatkan pujian bagi para pencinta film anime di seluruh penjuru dunia.
Adapun deretan anime dengan rating tinggi yang berhasil membuat nama Makoto Shinkai melejit di antaranya 5 Centimeters per Second (2007), The Garden of Words (2013), Weathering with You (2019), dan yang paling populer adalah Your Name (2016). Oleh sebab itu, tak heran jika Suzume no Tojimari menjadi film yang dinanti-nanti oleh banyak pencinta anime.
Berkisah mengenai seorang gadis berusia 17 tahun bernama Suzume yang tinggal di sebuah kota kecil bersama bibinya selepas kepergian ibunya. Kehidupan Suzume berubah 180 derajat setelah ia bertemu Souta, pemuda misterius yang ia temui di jalan dan menanyakan tentang keberadaan sebuah pintu yang terletak di bekas reruntuhan di kota Suzume tinggal.
Usut demi usut, diketahui ternyata Souta adalah seorang penutup. Penutup adalah orang yang bertugas mencari dan menutup setiap pintu yang terbuka agar cacing raksasa yang menyebabkan bencana alam seperti gempa dan tsunami bahkan bencana yang berujung pada kehancuran bumi tidak dapat keluar. Pintu yang dicari Souta tentu saja bukan sembarang pintu biasa. Pintu tersebut merupakan pintu sakti yang menghubungkan dunia manusia ke dunia magis tempat di mana cacing raksasa penghancur bumi tinggal.
Suzume dan Souta pun memulai petualangannya dengan melancarkan misi mereka, yaitu menutup pintu-pintu yang terbuka. Pintu yang terbuka biasanya berada di tempat-tempat terbengkalai ataupun bekas reruntuhan yang tersebar di berbagai kota di Jepang.
Serangkaian kisah lucu, sedih, dan mendebarkan turut menghiasi perjalanan pencarian pintu sakti Suzume dan Souta yang membuat para penonton merasakan perasaan emosional yang naik turun layaknya bermain roller coaster. Grafis yang luar biasa memukau pun hadir memanjakan visual yang seakan-akan membuat penonton masuk ke dalam cerita dan merasakan sensasi menonton film nyata bukannya animasi.
Lebih lanjut, film anime karya Makoto Shinkai tampaknya selalu memiliki ciri khas yang menjadi senjata ampuh dalam setiap filmnya. Ciri khas tersebut bercerita mengenai pertemuan dua orang asing, adanya penggambaran mengenai dunia magis, serta penggunaan lagu dari grup band asal Jepang RADWIMPS sebagai soundtrack filmnya.
Begitu pula dalam Suzume no Tojimari. Formula tersebut tetap dipertahankan oleh Makoto Shinkai sebagai ciri khasnya, di mana pertemuan dua orang asing terjadi antara Suzume dengan Souta. Kemudian, gambaran dunia magis juga dapat ditemui melalui pintu sakti yang mejadi portal penghubung ke dunia magis tempat cacing raksasa penghancur bumi tinggal. Grup band asal Jepang RADWIMPS juga kembali berkolaborasi dan menyumbangkan lagunya sebagai soundtrack di film ini.
Sejak tayang perdana di bioskop Indonesia pada 8 Maret 2023 lalu, Suzume no Tojimari berhasil mencapai lebih dari 700 ribu penonton dan sempat menduduki peringkat film nomor 1 di Indonesia. Sementara dalam lingkup bioskop seluruh dunia, film ini sukses meraup keuntungan sebesar 14,2 miliar yen atau setara dengan 1,6 triliun rupiah.
Pencapaian film Suzume no Tojimari tak sampai di situ saja. Film ini juga berhasil masuk ke dalam nominasi ajang penghargaan film bergengsi di dunia, yakni Berlin International Film Festival (Berlinale) 2023. Hal ini membuat Suzume no Tojimare menjadi anime pertama yang kembali mengikuti kompetisi ini dalam 21 tahun setelah Spirited Away (2001) karya Hayao Mizaki yang memenangkan piala Golden Bear pada Berlinale 2002. Suzume no Tojimari juga berhasil menggeser posisi anime Jujutsu Kaisen 0 yang lebih dulu populer di awal 2022 lalu.
(Redaktur Tulisan: Laura Nadapdap)