Hits: 65
Hanina Afifah
Pijar, Medan. Beranjak dari fase kanak-kanak menyebabkan manusia mengalami peningkatan frekuensi aktivitas sehingga memengaruhi waktu tidurnya. Namun, tahukah kamu? Aktivitas istirahat alias tidur memiliki durasi yang harus dipenuhi agar terciptanya waktu tidur ideal. Umumnya, waktu tidur yang dibutuhkan oleh manusia berkisar pada tujuh sampai delapan jam per hari. Hal ini terhitung sejak seseorang menyambangi fase remaja hingga lansia nantinya.
Melansir alodokter.com, waktu tidur ideal manusia dimulai pukul 10 malam dan bangun pada pukul 6 pagi. Durasi delapan jam tersebut diyakini dapat memulihkan kembali energi manusia dengan maksimal. Meski durasi waktu tidur yang dibutuhkan setiap manusia berbeda, tetapi terdapat sejumlah orang yang salah persepsi terhadap konsep tidur delapan jam ini dengan mengistirahatkan badannya di larut malam.
Orang yang tidur di larut malam dan bangun delapan jam setelahnya memang telah memenuhi durasi tidur yang seharusnya. Akan tetapi, manfaat yang didapat dengan orang yang telah beristirahat dari pukul 10 malam jelas berbeda. Justru, terdapat sejumlah dampak buruk yang dihasilkan terhadap tubuh apabila terbiasa tidur pada larut malam.
Tidur terlalu larut menyebabkan bangun menjadi kesiangan dan lesu. Ini membuat badan menjadi tidak bersemangat untuk melakukan aktivitas sehari-hari dan kerap merasa lelah meskipun sudah tidur delapan jam lamanya. Hal tersebut dapat terjadi lantaran hormon pemicu rasa kantuk alias hormon melatonin aktif di luar waktu yang semestinya.
Menurut National Sleep Foundation, hormon melatonin merupakan hormon yang berfungsi untuk mengatur siklus tidur yang dibutuhkan manusia. Hormon ini aktif ketika malam hari. Apabila seseorang kerap bangun di siang hari, proses produksi melatonin menjadi terhambat dan dapat mempengaruhi waktu tidur, sebab rasa kantuk datang lebih lama. Tentu saja ini harus dihindari karena tidur larut malam dan bangun kesiangan dapat memberi pengaruh buruk, seperti linglung, tidak bersemangat, bahkan timbul penyakit.
Hal sebaliknya justru terjadi apabila tidur dilaksanakan pada awal waktu. Berbagai dampak positif akan menghampiri. Melansir merdeka.com, bangun dan tidur lebih awal mampu membuat seseorang menjadi lebih produktif, konsentrasi meningkat, dan terjaganya kekebalan tubuh. Aura positif pastinya juga terpancar dari diri seseorang yang tidur dengan waktu ideal daripada dengan orang yang tidur tidak sesuai dengan waktunya.
Meskipun kedua perbandingan tersebut terkesan sepele untuk dibahas, nyatanya akan memberi imbas yang buruk jika persepsi yang salah tidak diluruskan sesegera mungkin. Ditinjau dari segi dampak saja sudah ditemui perbedaan yang signifikan. Terus-menerus menoleransi hal enteng tetapi berbahaya seperti itu akan membuat diri Anda terjebak pada gaya hidup yang tidak sehat.
Walau bergadang harus dilakukan oleh sebagian orang pada beberapa waktu tertentu, jangan jadikan hal tersebut menjadi kebiasaan yang bersifat permanen. Mengistirahatkan tubuh di waktu yang baik dan benar merupakan bentuk kasih sayang terhadap diri dengan tidak membiarkannya terkena pengaruh buruk. Mulai saat ini, marilah kita terapkan konsep tidur delapan jam yang sebenarnya.
(Redaktur Tulisan: Laura Nadapdap)