Hits: 89
Husna Nabila Pulungan
Pijar, Medan. Himpunan Mahasiswa Teknik Industri (HIMTI FT USU) menyelenggarakan 9th Industrial Engineering Fair University of North Sumatera 2023 dengan mempersembahkan seminar nasional yang bertema “Digitalization in Developing Business and Industries”. Acara ini diadakan di Gelanggang Mahasiswa USU pada Kamis (9/3/2023).
Seminar nasional ini dipandu oleh moderator Hera F. Haryn, Executive Vice President di Bank Central Asia. Selain itu acara ini juga menghadirkan tiga panelis, yakni Varid Airlangga (New Ventures Development X-Camp Rumah IoT Indonesia PT. XL Axiata Tbk), Michael Sinaga (Businees Consultant-Technology risk di Ernest and Young), dan Aulia Ishak (ketua Departemen Teknik Industri FT USU).
Varid menyampaikan bahwa di era digitalisasi ini kita mendapatkan digital oppurtunity serta membutuhkan pemikiran yang berhubungan dengan nilai, sikap, dan perilaku. Kita juga perlu menerapkan digitalisasi dan transformasi digital pada bisnis agar bisa berkembang mengikuti zaman.
“Kita harus bisa memanfaatkan kesempatan revolusi industri 4.0 ini. Agar kelak kita juga bisa menjadi pemilik dari bisnis yang ada, bukan hanya sebagai konsumen saja. Asal kita bisa melihat peluang bisnis yang ada,” terang Varid.
Di samping itu, Aulia menekankan tentang transformasi teknologi digital terhadap kurikulum Teknik Industri USU. Di mana transformasi digital ini merupakan suatu perubahan yang berhubungan dengan penerapan teknologi digital dalam semua aspek kehidupan.
Adapun peranan teknologi ini penting dalam transformasi digital seperti AI, IOT, 3D Printing, Robotic, Blockschain, Drone, VR, AR.
Ada beberapa risiko dari penggunaan teknologi di era digitalisasi saat ini. Contohnya ialah maraknya peretas seperti Bjorka, adanya Virus Mellisa, serta turunnya server WhatsApp, Twitter, dan Youtube. Diperlukan adanya manajemen risiko yang lebih ketat agar perusahaan bisa menjamin keamanan data para pelanggan.
“Dunia Digital sangatlah cepat berubah dan kita harus mempersiapkan diri untuk menghadapi perubahan-perubahan yang ada,” terang Michael
Rakan Ariza selaku ketua panitia menyampaikan bahwa tujuan diadakannya acara ini adalah untuk membuka wawasan masyarakat sekitar, khususnya mahasiswa, terhadap digitalisasi yang ada.
Ia pun berharap bahwa dengan tema yang diangkat melalui seminar nasional ini, para mahasiswa dapat lebih peka dengan perubahan teknologi dan bisa mencapai kemajuan teknologi yang lebih pesat lagi.
Friska sebagai peserta mengungkapkan alasannya mengikuti seminar nasional ini. ia mengaku tertarik dengan temanya yang sangat berkaitan dengan era industri 4.0. Ia juga mengatakan bahwa setelah mengikuti acara ini, pikirannya semakin terbuka tentang betapa pentingnya memahami teknologi.
Teknologi begitu penting agar dapat memahami sistem digitalisasi, baik dalam dunia bisnis, perkuliahan, dan juga pekerjaan. Selain itu, ia juga menjadi lebih berhati-hati lagi dalam menjaga privasi karena banyaknya risiko kejahatan dalam penggunaan teknologi.
“Harapan saya setelah mengikuti seminar ini, saya dan para peserta lainnya dapat memanfaatkan teknologi dan memahami sistem digitalisasi sehingga dapat mengembangkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia,” ucapnya.
(Redaktur Tulisan: Rani Sakraloi)