Hits: 53
Sinta Wulandari
Pijar, Medan. Pemerintahan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara (PEMA FISIP USU) menyelenggarakan Dialog Kebangsaan sebagai bentuk kerja sama PEMA FISIP USU dengan Reposisi.co. Kegiatan ini diselenggarakan di Ruang Teater FISIP USU pada Rabu (1/3/2023).
Mengangkat tema “Peran Pemuda Dalam Melawan Pengaruh Asing”, kegiatan ini bertujuan agar mahasiswa memiliki kesadaran akan perannya dalam melawan pengaruh asing di berbagai aspek, terutama aspek politik.
Husni Thamrin selaku Wakil Dekan 1 FISIP USU, Muhammad Ziad Ananta selaku pendiri Reposisi.co, dan Haris Martondi Hasibuan selaku Gubernur Mahasiswa FISIP USU turut memberi kata sambutan.
“Acara seperti ini kalau bisa diadakan secara rutin agar bisa membawa dampak positif kepada pemuda terutama para mahasiswa,” ujar Husni Thamrin.
Ibnu Avena Martondang yang juga merupakan dosen FISIP USU hadir sebagai narasumber. Di awal pemaparannya, Ibnu menyampaikan bahwa pengaruh asing lebih mudah didapatkan dari media sosial. Ia juga menyampaikan bahwa pengaruh asing tersebut tidak hanya ada dalam aspek budaya, gaya hidup, dan sosial, tetapi juga merambah ke unsur perpolitikan.
“Media sosial merupakan salah satu kanal ekspresi untuk pemuda, tetapi tidak bisa dipungkiri ada misi-misi politik yang jalan dari adanya penggunaan media sosial tersebut. Diharapkan mahasiswa bisa lebih paham mengenai penggunaan media sosial itu. Apakah kita turut melawan pengaruh asing atau justru kita menjadi bagian dari pengaruh asing tersebut?” tuturnya.
Ia mengatakan bahwa yang dapat dilakukan oleh pemuda adalah kembali pada akar kehidupan dan mengambil sikap atas adanya pengaruh asing.
“Sebagai mahasiswa kita bisa kembali menjadi agen perubahan dalam lini kehidupan sehari-hari. Apa yang kita emban hari ini bisa menjadi sarana untuk melawan pengaruh asing. Misalnya, bagaimana cara kita berpikir dan bagaimana cara kita menggunakan sosial media,” ucapnya.
Ibnu menjelaskan bahwa pengaruh asing tidak dapat terbendung. Ia berharap para pemuda mampu melawan pengaruh asing tersebut melalui media sosial dan mengambil sikap nyata.
“Adanya diskusi kebangsaan ini, nantinya pemuda bisa memiliki kesadaran dan menjadi filter agar bisa paham akan pengaruh asing ini melalui sosial media, sehingga bisa membatasi penggunaanya. Karena pengaruh tersebut masuk tanpa kita sadari,” pungkas Ibnu sekaligus menutup acara.
(Redaktur Tulisan: Marcheline Darmawan)