Hits: 59
Alya Amanda
Pijar, Medan. Memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 2023, Forum Pemred menggelar acara editor’s talk yang diadakan di Grand Mercure Medan Angkasa pada Rabu (8/2/23). Forum tersebut turut mengundang beberapa panelis, diantaranya Usman Kansong selaku Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Menkominfo, Kemal Effendi Gani selaku Ketua Dewan Penasihat Forum Pemred, Neil Tobing selaku Wakil Ketua ATVSI, dan Meutya Hafid selaku Ketua Komisi 1 DPR.
Pada era digital ini, dunia jurnalistik menghadapi tantangan baru. Mereka dituntut untuk cepat menyiarkan berita sehingga keakuratan yang menjadi salah satu syarat berita sering terabaikan.
Dalam diskusi “Mewujudkan Regulasi Platform Digital untuk Jurnalisme Berkualitas dan Ekosistem Media Sehat”, Usman Kansong mengatakan bahwa kualitas jurnalis menjadi dangkal karena mengabaikan keakuratan berita yang ditulis dan cenderung fokus pada kecepatan. Selain itu, masalah penggunaan umpan klik (clickbait) juga menjadi faktor degradasi jurnalistik sehingga menciptakan ekosistem media yang tidak sehat.
Namun, menurut Usman, dengan syarat tertentu jurnalis tetap boleh mengambil bagian pada dunia digital.
“Harus proaktif dan melakukan modifikasi, serta tetap mempertahankan prinsip-prinsip dasar jurnalisme, misalnya verifikasi. Verifikasi adalah hukum besi jurnalisme, tetapi sudah jarang digunakan,” ucap Usman.
Usman juga menyoal perkembangan teknologi informasi dewasa ini. Pers sangat mudah untuk mengambil gambar dari media sosial dan membuatnya di program televisi. Selain itu, pers dapat mengutip twit dari pejabat dan pemerintah tanpa melakukan verifikasi dengan mewawancarai terlebih dahulu. Usman pun mensyaratkan agar hukum besi jurnalisme tetap dipertahankan.
Pemerintah dan komunitas pers juga menyadari bahwa ekosistem media yang tidak sehat telah terbentuk dan menyebabkan turunnya kualitas jurnalisme. Oleh dari itu, Usman menyampaikan bahwa perlu adanya regulasi dan kehadiran pemerintah untuk mengatur sebuah ekosistem media yang sehat, setara, dan transparan.
“Sudah ada draft yang berisi kerja sama platform digital dan media untuk mendukung jurnalisme berkualitas,” jelasnya.
Di lokasi yang sama, Meutya Hafid memiliki pemikiran yang sama untuk dunia pers ke depannya.
“Tentu kita ingin sekali supaya dalam rangka HPN tahun ini bisa lahir sebuah regulasi yang melindungi ekosistem yang baik untuk pers. Termasuk dengan hadirnya digital platform yang menodai ekosistem pers sebelumnya. Jadi, kita harapkan ada regulasi yang mengatur bagaimana relasi media dengan digital platform yang masuk,” kata Meutya.
(Redaktur Tulisan: Rani Sakraloi)