Hits: 149

Excellent Publisher

Tidak puas berkarya, popularitas Rafi Alfarezi sebagai founder Aye Enterpreneur terus mencuat ke kancah nasional. Setelah berhasil membangun sebuah ruang inkubasi bisnis bagi pemuda, Mahasiswa USU sekaligus pebisnis muda ini terus melebarkan sayapnya untuk memotivasi teman-teman muda dalam berbisnis.

Belakangan ini, Rafi Alfarezi, atau lebih akrab disapa Rafi turut tergabung dalam gerakan Mudanesia. Gerakan ini diprakarsai oleh beberapa pemuda dari seluruh penjuru Indonesia, dan Rafi merupakan salah satu direksinya.

Mudanesia, yang diambil dari kata pemuda Indonesia tersebut bertujuan untuk menyadarkan anak-anak muda untuk bersama mengambil peran dalam memenangkan bonus demografi tahun 2045 dan mewujudkan generasi emas tahun 2045.

“Mudanesia ini dibentuk untuk menyadarkan betapa pentingnya bonus demografi dengan cara melatih para pemuda untuk mandiri secara finansial dan pikiran,” tutur Rafi.

Gerakan yang dibangun pada awal tahun ini masih dapat digolongkan sebagai gerakan baru. Meskipun begitu, program yang diusung bukan main kebermanfaatannya. Rafi, selaku trainer nasional Mudanesia telah melakukan perjalanan roadshow untuk menjadi motivator dalam kegiatan-kegiatan dari Mudanesia yang sasarannya adalah para pemuda di setiap daerah.

 Pada bulan Februari lalu, Rafi dan tim pertama kalinya berkesempatan untuk menjalankan program Mudanesia di Timika, Papua. Selanjutnya, bulan Maret Rafi menjadi trainer di Aceh dan akhir-akhir ini Rafi menjadi trainer di Sumatra Barat.

“Alhamdulillah kegiatan Mudanesia mendapatkan respons positif dari masyarakat setempat. Oleh karena itu, kegiatan Mudanesia tidak terhenti sampai di situ, insyaAllah akan terus berlanjut keliling Indonesia untuk menginspirasi para pemuda,” komentar Rafi akan keberlanjutan Mudanesia.

Selain menjadi trainer, Rafi juga terlibat dalam penyusunan buku Mudanesia yang akan terbit pada tanggal 28 Oktober mendatang. Terjunnya Rafi dalam gerakan ini memberikan perubahan dan banyak pelajaran baik baru bagi dirinya. Mulai dari bertemu orang-orang dengan latar belakang yang berbeda, misalnya dari segi pola pikir, ras, suku, budaya, dan agama hingga bagaimana caranya dapat menyatukan visi misi anak-anak untuk mau bergerak memajukan bangsa.

Hal yang tersulit sekaligus berkesan bagi Rafi adalah menyadarkan para pemuda bahwa mereka adalah emas dan emas itulah yang dibutuhkan Indonesia pada tahun 2045.

Baginya, Indonesia tidak akan bisa maju kalau sumber daya manusianya masih terbelunggu. Artinya, masih terbelunggu dalam zona nyaman atau tidak mau berusaha lebih. Anak muda harusnya dapat melihat jauh ke depan variabel-variabel negatif mana yang mungkin terjadi dan bagaimana cara mengatasinya.

Rafi berpesan kepada seluruh pemuda di Indonesia untuk mau sama-sama berpikir dan mencari cara agar bisa mandiri secara pemikiran, finansial, dan mental. Salah satu caranya adalah dengan membuat bisnis sendiri.

Dewasa ini, banyak sekali para pemuda yang ingin berbisnis tetapi enggan karena dua hal, yakni gengsi dan tidak punya modal. Gengsi lumrah kita temukan ketika manusia hanya ingin mendapatkan pengakuan dan sanjungan. Namun, dalam bisnis haruslah mengesampingkan gengsi. Sedangkan, solusi tidak mempunyai modal dalam bisnis dapat mencari alternatif bisnis tanpa modal. Kedua hambatan tersebut adalah hal besar yang harusnya dikikis secara perlahan agar generasi bangsa bisa maju.

Baginya ada 3 tahapan dalam berusaha, yakni mencoba, gagal, dan sukses. Seseorang yang takut gagal maka tidak akan pernah bisa sukses, oleh karena itu, Mudanesia hadir untuk menguatkan mental-mental pemuda dalam berbisnis.

Ia juga yakin Mudanesia dapat menjadi wadah yang tepat untuk para pemuda yang mau dan punya keinginan tinggi untuk dapat menjadi seorang pemimpin, setidaknya bagi dirinya sendiri..

Leave a comment