Hits: 1154

Sinta Wulandari

Pijar, Medan. Muhammad Tulus Rusydi atau yang lebih akrab disapa Tulus tengah menjadi perbincangan hangat di masyarakat. Sosoknya  menjadi sorotan lantaran single terbarunya bertajuk “Hati-hati di Jalan” menjadi lagu paling hits saat ini. Pria asal Bukittinggi, Sumatera Barat ini merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara. Ayahnya adalah seorang kontraktor sedangkan Ibunya berjualan kaset musik.

Siapa sangka, penyanyi yang telah sukses di dunia tarik suara ini ternyata tidak memiliki latar belakang di dunia musik. Ia merupakan lulusan Arsitektur di Universitas Katolik Parahyangan, Bandung. Namun, kecintaanya terhadap musik tidak ada habisnya.

Ketertarikannya pada dunia musik ternyata sudah melekat sejak ia masih kecil. Bermula dari sang Ibu yang menyadari akan hal tersebut dan mulai memperkenalkannya dengan berbagai aliran jenis musik.

Kepercayaan dirinya untuk bernyanyi timbul saat ia dipaksa bernyanyi dalam suatu acara, ketika ia kelas 5 SD. Melihat adanya bakat di dalam diri Tulus, Bu Nur, wali kelasnya memberikan dorongan untuk menjadi seorang penyanyi. Dorongan itulah yang terus ia ingat dan kian menumbuhkan rasa cintanya pada musik.

Awal perjalanan karier Tulus tidaklah mudah. Berbagai penolakan dari label musik terhadap lagu-lagunya sempat ia rasakan. Hal tersebut yang membuatnya memutuskan untuk berkarya secara independen di bawah naungan TulusCompany, perusahaan yang ia bangun bersama sang kakak, Riri Muktamar.

Album pertamanya rilis pada September 2011 yang bertajuk “Tulus” bersamaan dengan penyelenggaraan konser perdananya yang diberi nama TULUS: An Introduction. Selang tiga tahun dari perilisan album pertama, Tulus kembali merilis album kedua yang bertajuk “Gajah”. Album ini terinspirasi dari kisahnya yang kerap dipanggil ‘Gajah’ oleh teman-temannya saat  masih kecil.

Dikenal dengan lagu-lagu bernuansa cinta nan romantis dan menyisipkan makna yang begitu dalam disetiap lirik lagu-lagunya, siapa yang tidak akan jatuh cinta saat mendengarkan lagu-lagu Tulus.

Bahkan salah satu lagunya yang bertajuk “Sepatu” sudah ada dalam versi bahasa Jepang berjudul “Katsu”. Hal ini membuktikan bahwa karya-karyanya tidak hanya diminati oleh masyarakat Indonesia saja, tetapi sudah menyebar ke negara-negara lain seperti Jepang, Malaysia, Singapura, dan Brunei.

Sudah satu dekade Tulus berkarier di dunia musik, banyak perhargaan yang telah ia peroleh. Lebih dari 60 penghargaan telah diraihnya, beberapa diantaranya yaitu Artis of the Year, HAI Magazine 2014, Male Singer of the Year, Indonesian Choice Awards 2014, Music Video of the Year, Indonesian Choice Awards 2017, serta memborong penghargaan dari berbagai kategori di Indonesia Music Awards pada 2015 dan 2017.

Merayakan satu dekade perjalanan kariernya, Tulus kembali merilis album terbaru bertajuk “Manusia”. Album yang berisi 10 lagu ini sukses membuat banyak orang tersihir dengan lirik-lirik lagunya yang begitu relate dengan kisah hidup orang-orang.

Berawal dari kisah hidup Tulus, ia mampu mengubahnya menjadi lantunan nada-nada yang mewakili perasaan banyak orang. Terima kasih Tulus, telah hadir mewakili perasaan kami.

(Redaktur Tulisan: Lolita Wardah)

Leave a comment