Hits: 38
Nia Nuryanti Barus
Pijar, Medan. UNESCO menyarankan agar masyarakat memiliki durasi membaca minimal 4 – 6 jam per hari. Namun, berdasarkan data dalam survei yang dilakukan oleh Komunitas Gerakan Gemar Membaca (GEMARCA) dengan 285 responden, di Universitas Sumatera Utara sebesar 67.4% dari seluruh responden melakukan kegiatan membaca hanya dengan durasi 0 – 2 jam setiap harinya. Berangkat dari data tersebut, Komunitas GEMARCA melakukan diskusi dengan tema “Mulai Membaca 101: Mulai dari yang Kamu Suka”. Diskusi dilakukan melalui live Instagram @gemarca.id pada Sabtu (2/10/21) pukul 20.00-21.00 WIB.
Dipandu oleh Aisha Tania selaku anggota tim kreatif dan riset Gemarca, kegiatan ini menghadirkan Hesti Istiviani yang merupakan inisiator @bacabareng.sbc sebagai pembicara. Hesti mengatakan bahwa membaca buku sudah menjadi bagian di dalam kehidupannya. “Mungkin orang ga bisa hidup tanpa makanan manis, dan lainnya. Tetapi bagiku, aku tidak bisa hidup tanpa buku. Buku sudah menjadi hal essential yang sangat membantuku untuk mencari pelarian,” ungkapnya.
Dalam diskusi yang berlangsung, Hesti juga menyampaikan bahwa membaca buku dapat dimulai dari hal-hal yang menyenangkan dan tidak harus melalui tulisan. Ia mengatakan bahwa kita dapat menumbuhkan minat membaca melalui video. “Nah, di dalam video kan terkadang kita akan menemukan hal-hal yang membuat kita penasaran. Misalnya, video tersebut membahas mengenai perang dunia, maka hal tersebut akan membangkitkan rasa ingin tahu kita yang kemudian bisa membuat kita untuk menelurusi artikel, jurnal, atau buku,” jelasnya.

Tak hanya itu, beliau juga mengajak para peserta diskusi untuk mulai berhenti mengonsumsi buku bajakan karena hal tersebut akan mematikan ekosistem literasi. Pembajakan buku tidak hanya akan membuat penulis dan penerbit saja yang mengalami kerugian. Namun, para desainer sampul, ilustrasi, percetakan, logistik, bahkan market place pun akan ikut rugi.
Beberapa pertanyaan dari peserta juga turut meramaikan jalannya diskusi. Salah satunya yaitu akun instagram @howenj7 yang bertanya mengenai bagaimana ritual membaca buku sebelum tidur.
Menurut Hesti, membaca buku dapat dilakukan kapan saja tidak harus sebelum tidur. “Jangan menunggu santai untuk membaca, namun luangkan satu jam dalam sehari untuk membaca,” ucapnya.
Di akhir kegiatan, Hesti menegaskan agar peserta diskusi mulai membaca apa saja. Untuk memulainya, bacalah dari hal-hal yang disuka terlebih dahulu. “Untuk mendapatkan rasa jatuh cinta, maka teman-teman harus melakukan PDKT terlebih dahulu dengan membaca apapun yang teman-teman suka,” tutupnya.
(Redaktur Tulisan: Tasya Azzahra)