Hits: 55
Azela Nurul Syaf
Pijar, Medan. Pandemi Covid-19 sudah hampir memasuki tahun kedua di Indonesia. Meski sudah banyak orang yang melakukan aktivitas di luar rumah dengan mengikuti protokol kesehatan, tetapi perkuliahan di Universitas Sumatera Utara (USU) masih dilakukan secara daring hingga saat ini, Senin (20/9/21).
Menjadi salah satu media untuk kuliah daring, masih banyak mahasiswa USU yang belum mengetahui pasti siapa yang seharusnya menyediakan fasilitas Zoom ini. Beberapa mahasiswa USU menyatakan, selama kuliah daring mulai diberlakukan, dosen selalu menyediakan ruang Zoom dan mengirimkan link tersebut kepada mahasiswanya. Namun, tak jarang juga kini mahasiswa yang harus menyediakan ruang Zoom itu.
Syahruzar Fadli Ginting, salah satu mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU yang merupakan komting di kelas A berinisiatif untuk membeli akun Zoom yang premium dengan duit pribadinya agar perkuliahan dapat berjalan lancar.
“Karena saya merasa sebagai ketua kelas, makanya saya inisiatif membeli sendiri akun Zoom Premium yang unlimited demi kelancaran perkuliahan. Jadi, semisal ada dosen yang minta tolong buatkan link Zoom-nya, saya bisa membantu dengan akun Zoom milik saya pribadi,” jelas Syahruzar.
Sementara itu, salah satu dosen Ilmu Komunikasi FISIP USU, Iskandar Zulkarnain menyebut seharusnya pihak universitas atau fakultas yang menyediakan fasilitas Zoom untuk kebutuhan kegiatan pembelajaran.
“Kalau menurut saya yang menyediakan itu langsung universitas atau lebih khususnya lagi di tingkatan fakultas. Kalau belum mampu, ya harusnya oleh masing-masing staff pengajarnya,” ucap Iskandar.
Meskipun hingga saat ini fasilitas Zoom untuk kuliah daring masih disediakan secara sukarela oleh dosen maupun mahasiswa, Mauris sebagai komting kelas B Fakultas Hukum USU 2019 berharap pihak fakultas menyediakan Zoom Premium kepada setiap dosen atau ketua kelas agar perkuliahan dapat berjalan dengan lancar.
“Ke depannya semoga setiap fakultas mau menyediakan Zoom untuk semua komting atau dosen karena dosen juga banyak mengajar kelasnya. Kalau bisa yang kuota perkelasnya itu bisa menampung banyak orang karena mengingat jumlah mahasiswa di tiap fakultas cukup banyak jadi semua tetap bisa ikut perkuliahan,” harap Mauris.
(Redaktur Tulisan: Rassya Priyandira)