Hits: 338
Focusix Publisher
Indonesia memiliki keberagaman dari segi suku, agama, bahasa dan budaya sehingga Indonesia dikenal sebagai negeri yang kaya akan budaya. Kekayaan itu perlu dijaga sehingga dapat dilestarikan untuk generasi keturunan yang akan mendatang, karena mengingat budaya merupakan identitas bangsa.
Kedaulatan budaya perempuan dalam konteks kebudayaan besar Indonesia, mencakup kebudayaan leluhur bangsa Indonesia yang berakar dari tradisi dan budaya suku-suku peninggalan terdahulu budaya nusantara yang tersebar di seluruh provinsi Indonesia. Namun, bagaimana jati diri dengan wanita-wanita di Indonesia untuk melestarikan kebudayaan? Sebagian besar mereka hanya tahu lahir di Indonesia namun tidak memiliki gambaran yang jelas sebagai wanita Indonesia.
Wanita juga merupakan salah satu peran agen budaya yang berperan dalam menciptakan, mempertahankan, dan melestarikan kebudayaan di masyarakat. Seperti halnya yang dilakukan oleh wanita berasal dari keturunan Istana Maimun Medan yaitu Tengku Lisfi Iswana. Seorang gadis seni berdarah melayu ini ingin mengajak atau menarik perhatian wanita-wanita dan anak muda lainnya untuk melestarikan kebudayaan dari kisah kisah inspiratif yang dimilikinya.
Tengku Lisfi Iswana lahir pada tahun 1992 dan merupakan lulusan Ilmu Komunikasi FISIP USU tahun 2017 juga merupakan keturunan Sultan Istana Maimun yang dapat disebut keluarga seniman. Keluarga seniman ini sudah terbentuk dari zaman nenek mereka sekitar tahun 1968. Lisfi dan keluarga dikenal memiliki kekentalan budaya dan seni yang luar biasa.
Menjadi keturunan Melayu dengan gelar “Tengku” rasanya hambar jika tidak memiliki jiwa seni dalam dirinya. Apalagi bakat seni itu udah ia dapatkan sejak kecil dan sudah mendarah daging dalam hidupnya. Lisfi mempelajari semua tarian melayu mulai dari basic sampai kesembilan tari wajib Melayu dengan senang hati dan tanpa paksaan. Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Itulah mengapa sekarang, Lisfi sangat aktif di bidang seni dan budaya karena bakat yang ia miliki dan juga wasiat keluarganya.
Salah satu sanggar tari yang menjadi awal dari prestasi Lisfi adalah Sri Indera Ratu, Istana Maimun Medan yang sudah dikenal sejak tahun 1968 dan didirikan oleh Tengku Sita Syaritsa yang merupakan ibunda dari Tengku Lisa Nelita. Tengku Lisa Nelita merupakan Ibunda dari Lisfi. Hal ini didasari dengan hobi dalam menari hingga Lisfi pernah berkontribusi sebagai penari untuk acara festival-festival yang berhasil diselenggarakan di Kota Medan.
Sanggar Tari Sri Indera Ratu ini dibangun dengan tujuan sebagai wadah pengembangan seni dan kebudayaan nasional dan khususnya pengembangan seni dan kebudayaan Sumatera Utara. Sekarang, Lisfi menjadi pelatih di sanggar tari tersebut untuk melahirkan generasi penerus yang melestarikan kebudayaan melayu, bukan sekadar melestarikan tetapi juga untuk menciptakan karya-karya seni yang baru untuk diapresiasi oleh masyarakat-masyarakat Indonesia.
Lisfi kerap sekali menghasilkan prestasi-prestasi yang berbau seni, salah satunya seni dari kebudayaan melayu. Lisfi juga sering mengikuti kegiatan atau acara-acara seni seperti pernah menjadi talent GEMES (GELAR MELAYU SERUMPUN) 2019 di Istana Maimun yang dihadiri oleh beberapa organisasi seni dari berbagai Negara (Malaysia, Thailand, Singapore), sebagai penari di acara Festival Keraton Nusantara 2018 yang didatangi oleh Presiden Indonesia Bapak Jokowi langsung di Istana Maimun, Juara 1 Video Medan Tourism (Talent) oleh Kementrian Pariwisata merupakan hal yang hebat baginya sampai ia menjadi Perwakilan kelas Content Creator oleh KOEKRAF KEMNAKER.
Pernah menjadi choreographer untuk Jingle BRI cabang Iskandar Muda dan untuk Kartini Day PTPN 4 se-Indonesia 2020. Sampai sekarang, Lisfi masih menggeluti hobi ini dengan semangat melestarikan dan memperkenalkan budaya Indonesia ke mancanegara.
Lisfi ingin menunjukan bahwa wanita juga dapat menjadi agen budaya yang memiliki peran sentral dan kontribusi besar dalam menciptakan sekaligus mempertahankan dan melestarikan kebudayaan di masyarakat. Kalau bukan kita, siapa lagi yang mampu melestarikan serta meneruskan kecintaan terhadap budaya kita sendiri.