Hits: 30

Anggi Yessika Situmorang / Samuel Sinurat

Pijar, Medan. Berbeda dengan Hari Ibu Internasional, momen Hari Ibu di Indonesia diperingati setiap tahunnya pada tanggal 22 Desember. Indonesia adalah satu-satunya negara di dunia yang merayakan Hari Ibu pada tanggal 22 Desember, di mana pada sebagian besar negara lainnya merayakan Hari Ibu pada minggu kedua bulan Mei.

Sejarah terpilihnya tanggal 22 Desember mengacu pada pelaksanaan Kongres Perempuan Indonesia I yang berlangsung pada 22-25 Desember 1928. Sejatinya Hari Ibu ini bermula saat gema sumpah pemuda dalam Konferensi Pemuda di Indonesia pada 28 Oktober 1928. Hal tersebut yang memuculkan semangat para pemimpin Perkumpulan Kaum Perempuan untuk bersatu padu memperjuangkan harkat dan martabat perempuan Indonesia menjadi perempuan yang maju.

Pasca “Sumpah Pemuda”, kaum perempuan yang memperjuangkan gerakan tersebut mengadakan Kongres Perempuan Indonesia I di Yogyakarta pada tanggal 22-25 Desember 1928. Salah satu keputusannya adalah membentuk organisasi bernama Perkoempoelan Perikatan Perempoean Indonesia (PPPI).

Pada tahun 1938, Kongres Perempuan Indonesia III di Bandung mendeklarasikan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu. Selanjutnya dikukuhkan oleh Presiden pertama Indonesia, Soekrano, Dekrit Presiden RI No.316 Tahun 1953.

Pada awalnya, peringatan Hari Ibu di Indonesia dimaksudkan untuk menghormati semua wanita, meski sebenarnya bukan ibu. Perayaan tersebut diikat dengan sejarah gerakan feminis untuk persamaan hak. Namun saat ini, Hari Ibu di Indonesia berfokus pada pengungkapan cinta dan terima kasih kepada para ibu. Tidak jarang juga, dalam peringatannya selalu ada sesuatu yang mengharukan seperti dengan mengirim hadiah, bunga, dan kartu ucapan kepada ibu atau wanita.

“Kasih ibu tak terhingga sepanjang masa” merupakan penggalan lagu karangan SM Mochtar yang memilki makna terdalam terhadap sosok wanita luar biasa yaitu Ibu. Kasih seorang ibu bukan kita rasakan ketika kita terlahir di dunia, melainkan saat nyawa kita telah menyala di dalam kandungannya.

Hangatnya kasihmu bagaikan sang surya yang menyinari dunia.
(Sumber Foto : https://www.kompas.com/)

Dalam kondisi pandemi saat ini, sama sekali tidak menyurutkan wujud kasih Ibu dalam memegang peranan penting bagi keluarganya. Di mana peran-peran ibu antara lain ibu adalah garda terdepan untuk menjaga kesehatan keluarga. Ibu memastikan gizi keluarga agar tidak sakit, seperti menjaga kebersihan makanan. Selain itu, ibu juga berperan penting dalam menjaga imunitas dan melindungi keluarga dari potensi penularan Covid-19.

Sejatinya masih banyak sekali peran ibu yang sangat penting selama pandemi ini ataupun pada keadaan normal seperti biasanya. Ibu adalah sosok berharga, pahlawan super, dan tokoh utama yang dibutuhkan dalam setiap keluarga. Keberadaan ibu tidak pernah lelah untuk mencintai, mendidik, dan menjaga dirinya sendiri. Ibu adalah cinta abadi bagi kita semua.

Selamat Hari Ibu, kasihmu bagai sang surya yang menyinari dunia

(Editor: Erizki Maulida Lubis)

 

Leave a comment