Hits: 32
Samuel Sinurat
“Barang siapa ingin mutiara, harus berani terjun di lautan yang dalam” – Soekarno (1965)
Pijar, Medan. Hari Laut Sedunia diperingati setiap tanggal 8 Juni. Hari besar ini pertama kali dideklarasikan di Rio de Janeiro, 8 Juni 1992. Pada 2008 pula, Majelis Umum PPB menetapkan 8 Juni sebagai Hari Laut Sedunia.
Tahun ini, tema peringatan Hari Laut Sedunia adalah “Revitalization: Collective Action For The Ocean” atau “Revitalisasi: Aksi Kolektif untuk Laut”.
Peringatan ini bertujuan untuk mengajak setiap orang agar perduli dengan laut. Sebab, laut memiliki kaitan erat dengan kehidupan manusia. Lautan adalah salah satu sumber penting yang dimiliki bumi, yaitu sumber pangan dan biosfer. Selain itu, tujuan peringatan Hari Laut Sedunia adalah menyadarkan manusia mengenai tindakan selama ini yang merusak laut, serta mengajak orang di seluruh dunia untuk melakukan pengelolaan dan pelestarian laut secara berkelanjutan.
Selama ini laut telah mengalami banyak kerusakan akibat tindakan yang tidak bertanggung jawab dari manusia. Tindakan yang dapat merusak laut, salah satunya pembuangan limbah sisa industri ke dalam laut. Tindakan ini telah menyebabkan pencemaran kehidupan biota laut. Tak hanya itu, tindakan penangkapan ikan secara ilegal pada hewan laut yang terancam punah juga dilakukan. Tujuannya agar ikan dapat dijual dengan nilai pasar yang tinggi.
Adapun berbagai tindakan lainnya, yakni pengambilan terumbu karang yang memiliki nilai eksotis dan bernilai tinggi di pasar serta penambangan minyak secara ilegal yang tanpa melakukan prosedur keamanan yang telah ditetapkan dalam hukum internasional penambangan lepas pantai. Akibatnya sering terjadi kebocoran minyak bumi di laut.
Aktivitas yang dilakukan oleh manusia telah banyak merusak ekosistem di bawah laut. Hal ini membuat kehidupan hewan di laut terancam punah. Banyak hewan dan biota laut menjadi terancam punah akibat jumlah populasi yang semakin sedikit. Maka dari itu, dengan peringatan Hari Laut Sedunia diharapakan bisa menjaga laut demi keberlangsungan kehidupan ekosistem bawah laut.
(Redaktur Tulisan: Laura Nadapdap)