Hits: 22

Dira Claudia Bahroeny / Nabilla Chika Putri

Pijar, Medan. Dalam menjalankan bisnis kulinernya, chef owner dari Namaaz Dining, Andrian Ishak, menekankan pentingnya idealisme restoran agar dapat relate dengan pasar. Namaaz Dining merupakan restoran gastronomi molekuler pertama di Indonesia. Istilah asing tersebut diakui menjadi challenge tersendiri baginya. Agar restorannya tetap dapat diminati masyarakat, beliau menghidangkan masakan – masakan Indonesia, dengan tampilan dan experience yang berbeda dari restoran pada umumnya. Nah, sesi pertama ini pun ditutup dengan keynote speech dari Sandiaga Uno, yang menekankan pentingnya millennial untuk hadir di creative industry.

Ini merupakan serangkaian acara dari Management Student Society (MSS) Fakultas Ekonomi dan Pembangunan Universitas Indonesia kembali menyelenggarakan program pengembangan kewirausahaan mahasiswa, yaitu Management e[X]posed pada Minggu (23/11) pukul 13.00 WIB sampai selesai. Acara yang kelimabelas kalinya ini, diselenggarakan secara live melalui kanal Youtube Management e[X]posed FEB UI.

Acara ini terbagi menjadi dua sesi, di mana sesi pertamanya mengangkat tema “How to Boost Your Innovative Skills in the Creative Industry” yang di pandu oleh Intan Sarah Ariantie, selaku News Anchor di CNN Indonesia. Sesi pertama tersebut mengundang dua narasumber yaitu Ben Soebiakto selaku CEO & Founder dari Samara Media and Entertainment dan Andrian Ishak selaku Chef Owner dari Namaaz Dining.

Selanjutnya sesi kedua yang mengangkat tema “Adapting in Dynamic Environment to Reach Business Sustainability” dan dipandu oleh Naila Husna yang merupakan News Anchor di Metro Tv. Sesi kedua ini diisi dengan narasumber yang menarik, yaitu Marsela Limesa selaku Vice President of Product & Growth di Kopi Kenangan dan Kara Nugroho selaku Co-Founder & Creative Director di salah satu brand sendal wanita di Indonesia, Pvra.

Talk show tersebut dibuka oleh Wishnutama Kusubandio selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Beliau memberikan dukungan penuh pada acara ini. Ia juga mengharapkan agar acara ini dapat menginspirasi para mahasiswa untuk mampu membangun dan mendukung ekonomi kreatif Indonesia.

Pada sesi pertama, Ben Soebiakto menjelaskan pentingnya kolaborasi dalam menjalankan bisnis. Seperti pada tahun 2011, beliau membuat acara bernama ideafest, yang mempertemukan insan kreatif dengan business industry agar para industri dapat maju bersama dengan menjunjung adanya connection dan collaboration.

“Jika ada yang sering menyapa millennial sebagai kaum rebahan, sebetulnya menurut saya mereka adalah agen perubahan,” jelas Sandiaga Uno menutup sesi pertama.

Sesi kedua pun diawali dengan keynote speech dari Menteri Riset dan Teknologi Indoensia,  Bambang Brodjonegoro. Beliau menekankan pentingnya mengembangkan ekonomi yang inovatif di Indonesia, dengan menciptakan Sumber Daya Manusia yang kreatif.

“Tidak hanya menjadi pasar, namun juga berperan sebagai produsen maupun menjadi inovator,” ujar  Bambang Brodjonegoro.

Kemudian, Haila Husna selaku moderator pada sesi kedua melanjutkan talkshow dengan diskusi bersama dua wanita inspirasional, Marsela Limesa dan Kara Nugroho.

Dalam upaya  beradaptasi di lingkungan dinamis untuk mencapai keberlanjutan bisnis, penting bagi Kopi Kenangan untuk mendeferensiasi produk mereka dengan banyaknya produk-produk lain yang menjadi pesaing. Hal ini dapat dilakukan dari segi produk, brand, teknologi, dan juga sumber daya manusia yang ada di dalamnya.

 “Let’s create something yang tidak ada di market, bukan yang lagi trend,” tambah Kara Nugroho selaku trendsetter dan founder dari brand sendal manik di Indonesia, Pvra.

(Editor: Erizki Maulida Lubis)

Leave a comment