Hits: 10
Zain Fathurrahman
Pijar, Medan. Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia baru saja menyelenggarakan webinar ketiga sekaligus terakhir dari Seri Ngobrol Parekraf yang sebelumnya sudah membahas tentang Pemanfaatan Platform Digital sebagai Sarana Showcase Musik Tanah Air dan juga tentang Konten Kreatif Travel Vlogger. Kali ini, webinar yang dilaksanakan pada Selasa (30/6) pukul 12.00 WIB bertajuk “Potensi Besar Industri Gaming di Indonesia”.
Webinar yang dilaksanakan Kemenparekraf kali ini mengundang narasumber yang ahli dan kredibel dalam bidang gaming dan e–sport, yaitu Syaifullah selaku Direktur Industri Kreatif Film Televisi dan Animasi Kemenparekraf serta Giring Ganesha selaku Presiden Indonesian e-Sports Premier League (IESPL), pendiri Kincir.com, gamer dan juga seorang musisi ternama Indonesia.
Acara ini dibuka secara singkat dan dilanjutkan dengan pemaparan materi yang disampaikan oleh Syaifullah. Sebagai seorang yang dulunya berada di bawah Kementrian Keuangan, ia menitikberatkan materinya tentang gaming dari aspek ekonomi. Ia menjelaskan bahwa gaming dan e-sport memiliki peluang yang sangat besar. “Kita akan melihat industri gaming ini sebesar apa dan kita juga akan melihat kenapa e-sport itu naiknya cepet banget di Indonesia,” tuturnya.
Syaifullah juga membahas tentang isu-isu strategis yang terjadi di dunia gaming, mulai dari pembajakan, pemerataan akses telekomunikasi, penetrasi teknologi, regulasi dan lainnya.
Setelah materi pertama selesai, host webinar kemudian memberikan polling yang bisa diisi oleh para peserta acara. Hasil dari polling tersebut adalah: Pertama, 68,8% memilih handphone sebagai platform gaming yang paling sering digunakan. Kedua, genre puzzle meraih 35% suara sebagai genre yang paling disukai. Ketiga, 83,8% peserta beranggapan bahwa gaming dan e-sport bisa menjadi pilihan karir yang menjanjikan.
Kemudian, acara dilanjutkan dengan materi dari Giring Ganesha. Ia lebih banyak menjelaskan tentang seluk beluk gaming dan e-sport. “Gaming dan e-sport itu dua hal yang berbeda, gaming itu industri yang menyediakan gim yang kita mainin. Sedangkan e-sport itu yang menyediakan tontonan tentang liga-liga pertandingan dari gim yang dimainkan,” jelasnya. Ia juga menceritakan pengalamannya ketika dipercayai sebagai ketua pelaksana Piala Presiden tahun 2019 dan 2020.
Ketika ditanya tentang harapan dari kedua narasumber terhadap perkembangan gaming di Indonesia, Syaifullah berharap bahwa Indonesia dapat membuat acara eksebisi yang menampilkan gim-gim dari Indonesia. “Mudah-mudahan di tahun depan kita bisa membuat acara yang lebih besar, lebih entertaining secara on site, tidak hanya virtual. Untuk mengembangkan juga perkembangan euforia gaming di Indonesia.”
Kemudian ditambahkan oleh Giring, ia berharap bahwa Indonesia dapat melesat jauh dalam berlaga di panggung dunia. “Karena keinginan kita, bendera merah putih dan lagu Indonesia Raya bisa berkumandang di kancah e-sport internasional,” harapnya.
(Redaktur Tulisan: Widya Tri Utami)