Hits: 376
Mhd Abdul Fattah/Erizky Maulida
Pijar, Medan. Olahraga Sepak Kenchi mungkin masih terdengar asing di telinga masyarakat. Kenchi atau Jianzi adalah salah satu olahraga yang menggunakan kaki dengan cara disepak. Di Indonesia, olahraga ini sering disebut dengan Sepak Kenchi. Olahraga Sepak Kenchi berasal dari Tiongkok, yang merupakan olahraga asli dari negara tersebut.
Dahulu, Kenchi hanya terbuat dari bulu ayam atau bulu angsa yang hanya di ikat-ikat, kemudian dapat langsung dimainkan. Kini bola Kenchi sudah dapat dibuat dengan lebih menarik menggunakan bulu ayam yang diwarnai. Sepak Kenchi masuk ke Indonesia sudah cukup lama, namun tidak diketahui dengan pasti kapan awal mulanya.
Pada waktu itu Kenchi dikenal oleh masyarakat Indonesia dengan sebutan “Teg-Teg”. Di beberapa daerah Indonesia dapat kita temukan olahraga Sepak Kenchi ini, yaitu di daerah Jakarta, Padang, dan Medan. Sepak Kenchi ini memiliki tim yang disebut dengan PSKI (Persatuan Sepak Kenchi Indonesia). Di Indonesia sendiri olahraga Sepak Kenchi diketuai oleh bapak Husni Effendi Hasibuan.
Di Medan, Kenchi sudah ada selama 10 tahun belakangan ini. Perkembangannya dapat kita lihat bahwa olahraga ini dapat kita temukan di beberapa titik di Medan, seperti di Vihara Gunung Timur, Taman Ahmad Yani, Jalan Suryo, Asia Mega Mas, dan di Merdeka Walk. “Permainan Kenchi ini dapat dibilang menyenangkan, asyik dan tidak terlalu rumit karena seperti bermain bulutangkis hanya saja menggunakan kaki,” ungkap salah satu pemain Kenchi wanita yang enggan disebutkan namanya.
Olahraga Sepak Kenchi memiliki teknik khusus untuk para pemainnya. Pemain harus bisa salto, pijak dan terutama cara pengumpanan. Namun jika seseoang memang memiliki bakat dalam bermain, sebentar saja akan bisa memainkannya. Sepak Kenchi memiliki keuntungan bagi para pemainnya. Sudah bisa kita bayangkan selain untuk kesehatan, permainan ini dapat membuat kita menambah teman dan juga sebagai hiburan. Peminatnya pun beragam, bebas untuk siapa saja, dan tidak ada batasan umur dalam permainan ini. Akan tetapi saat ini lebih banyak anak muda yang memainkannya.
Pada olahraga ini perhitungan skornya juga seperti biasa. Sama seperti permainan bulutangkis, Sepak Kenchi dalam 1 regu terdapat 3 orang dan yang sangat menarik boleh dimainkan secara single. Namun, tentu saja menggunakan tenaga yang lebih kuat.
Tidak hanya itu, di Medan sendiri memiliki pemain yang beragam. Mulai dari etnis Tionghoa, Arab, India, dan banyak suku lainnya. Permainan ini tidak membeda-bedakan suku dan ras. “Bahkan turis yang datang dan mampir suka mencoba permainan Sepak Kenchi. Mereka juga membawa bola Kenchinya untuk dapat dimainkan di negara mereka,” ucap A Cheng, yang merupakan pelatih Kenchi.
Berbeda dengan bola yang dipakai di olahraga lain, ada tempat khusus untuk mendapatkan bola dari olahraga ini. Bola Kenchi hanya terdapat di toko sport tertentu. Di Medan sendiri dapat ditemukan di Jalan Bandung. Sepak Kenchi merupakan olahraga yang unik. “Bagi yang sudah bisa bermain Sepak Kenchi dapat mengajarkan kepada teman-temannya,” tambah A Cheng.
Redaktur Tulisan: Hidayat Sikumbang