Hits: 19

Aisha Tania Sinantan Sikoko/Thiara Figlia Chandra

Pijar, Medan. Mengusung tema “Social and Education“, Digital Innovation Lounge (DILo) kembali mengadakan DILo Hackathon Festival untuk kedua kalinya. Kegiatan yang bertempat di DILo Medan, Jln. R. Mongonsidi No. 6 ini berlangsung selama dua hari, 24-25 November 2018.

Acara yang dimulai pukul 09.00 WIB ini dibuka oleh Riani selaku General Manager DDS Wilayah Telkom Medan dan Muhammad Akbar selaku Manager DILo Medan. Kemudian dilanjutkan dengan kata sambutan oleh Ir. Akhyar Nasution, M.Si. selaku Wakil Walikota Medan yang kehadirannya membuat kegiatan tahun ini lebih spesial dari tahun sebelumnya.

Dalam pidatonya, Ir. Akhyar Nasution, M.Si. menyampaikan bahwa sekarang ini kita tidak terlepas dari dunia cyber. Nantinya segala sesuatu dapat kita lakukan secara digital. Selain itu, pemerintah juga mengapresiasi anak-anak muda yang dapat membuat aplikasi yang berguna untuk memudahkan kehidupan masyarakat.

Acara ini terdiri dari serangkaian kegiatan yang dimulai dari seminar kemudian dilanjutkan dengan kompetisi coding bagi para developer di Medan untuk menghasilkan aplikasi–aplikasi terbaik dalam satu malam selama 24 jam nonstop. Kegiatan seminar dibuka dengan pembekalan materi yang disampaikan oleh Elsen selaku perwakilan dari Main API. Elsen menjelaskan pentingnya application programmer interface (API) dalam pembuatan aplikasi yang mana hal ini dapat memudahkan para peserta kompetisi dalam membangun aplikasinya.

Selain Elsen, DILo juga menghadirkan narasumber dari salah satu startup di Kota Medan, Yosephine Natalitha Sembiring selaku co-founder Pak Tani Digital. “Kalau ingin memulai sebuah startup sebaiknya membaca buku dan mencari referensi terlebih dahulu. It’s not about technology only. Jadi kalau mau mulai startup itu kita gak hanya mikirin produknya apa, tapi juga pasarnya, arahnya mau kemana dan tujuannya apa,” jelas Yosephine.

Suasana ruangan di dalam DILo yang diisi oleh para peserta relawan. (24/11)  (Fotografer: Aisha Tania)
Suasana ruangan di dalam DILo yang diisi oleh para peserta relawan. (24/11)
(Fotografer: Aisha Tania)

Setelah rangkaian seminar selesai, kegiatan langsung dilanjutkan dengan kompetisi. Sebelumnya, para peserta yang ikut dalam DILo Hackathon Festival 2018 ini telah diseleksi secara ketat dan terpilihlah 18 tim untuk mengikuti kompetisi ini. Nantinya para peserta akan melakukan initial pitching dan final pitching di mana penilaian initial pitching lebih mengarah pada sisi teknis dan final pitching lebih mengarah pada sisi bisnis startup yang mereka buat.

Tidak hanya itu, berbagai startup dan komunitas Medan juga ikut meramaikan acara dengan booth pameran seperti: lombalomba.com, Owlplus, MarSiAjar, MOI, Trivatrip, Pak Tani Digital, dan Coin A Chance.

Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengeksplorasi isu-isu yang dihadapi oleh masyarakat umum dan sekitar kita, membangun dunia digital creative di Indonesia yang lebih baik dan efektif bagi masyarakat Indonesia secara luas, serta menumbuhkan perekonomian nasional.

Ada 30 peserta yang mengikuti kegiatan ini, mereka berasal dari berbagai universitas maupun instansi di Kota Medan. “Pembicara-pembicarasebelumnya sangat bagus. Seperti tadi, ada Kak Yosephine yang memberikan saya pencerahan untuk membangun startup yang lebih baik dan memotivasi saya untuk lebih semangat lagi. Lalu juga ada bang Elsen dari Main API memberikan pengetahuan fitur-fitur API yang mungkin bisa membantu saya sehingga tidak buang waktu di kompetisi ini,” ungkap Satria, salah satu peserta seminar yang juga peserta lomba.

Dengan diadakannya DILo Hackathon Festival, diharapkan dapat meningkatkan startup-startup di Kota Medan serta melahirkan bibit-bibit digitalpreneur yang kreatif dan inovatif.

(Redaktur Tulisan: Intan Sari)

Leave a comment