Hits: 119
Widya Tri Utami / Azka Fikri
PIJAR, Medan. Korean Wave (K-Wave) adalah istilah yang diberikan untuk tersebarnya budaya pop Korea secara global di berbagai negara di dunia sejak tahun 1990-an. K-Wave sudah merambah ke seluruh dunia tak terkecuali Indonesia. Berbagai kompetisi Korean Pop (K-Pop) pun sudah banyak digelar di Indonesia salah satunya K-Pop Dance Cover Competition yang diselenggarakan oleh Maze Organizer di Warunk Everyday, Minggu (11/11 dan 18/11).
K-Pop Dance Cover Competition merupakan kegiatan pertama dari Maze Organizer. Acara ini adalah sebagai wadah bagi mereka yang menyukai Korea untuk menyalurkan bakatnya. “Tujuan acara ini dibuat yang paling utama sebagai branding dari Maze Organizer karena kebetulan Maze Organizer ini sendiri masih start-up yang dibentuk oleh mahasiswa, banyak anak USU juga sih. Yang kedua, sebagai wadah menyalurkan bakat anak-anak yang suka K-Pop gitu di Medan,” ungkap Farhan Maulana Azmi selaku CEO Maze Organizer.
Kompetisi ini dimulai dari pukul 2 siang hingga 5 sore, dan di hari pertama (11/11) sebagai babak penyisihan yang mana menyisihkan 5 tim dari 10 tim yang terdaftar. Babak selanjutnya (18/11) untuk menentukan 3 tim pemenang dengan penilaian dilakukan oleh 3 orang juri, yakni Ella (Professional Dancer dan Trainer dari Taman Budaya), Putry Berlian (personil We Next Dream) dan Farhan.
Di akhir kompetisi, KJJ keluar sebagai juara pertama, Optimus sebagai juara kedua, dan 99 Chingu di urutan ketiga. “Alhamdulillah, senang sekali, walaupun cuma 3 hari latihan tetapi kami bisa menampilkan yang terbaik sehingga bisa mendapatkan juara satu,” tutur Nisa salah satu personil dari KJJ.
Kompetisi ini diikuti oleh 10 tim yang terdiri dari Cluedo, Ouija, Jumanji, KJJ, Zathura, Scrabble, 99 Chingu, Lil Megathron, Black Dark dan Optimus. “Jadi, jika kalian senang dengan dance-dance K-Pop gitu cobalah berani, coba ikut kompetisi. Intinya gak usah malu ga usah takut untuk nyalurkan hobinya. Kita di sini juga sebagai event organizer bakal menyediakan dan bakal menampung mereka-mereka dengan semua bakat mereka. Intinya mereka tetap berkaya aja sih,” ujar Farhan.
(Redaktur Tulisan: Hidayat Sikumbang)