Hits: 21

Nadya Divariz Bhayitta Syam / Fatin Faiza Siregar

“Catatanmu akan berakhir, Watson, kalau harinya tiba ketika aku menghentikan karierku dengan tertangkapnya atau tewasnya penjahat paling berbahaya dan paling cerdik di Eropa.”

Cerita misteri selalu mendapat hati di setiap kalangan. Ada yang tidak suka, biasa aja atau bahkan sangat suka. Bagi pembaca yang suka cerita misteri pasti tidak asing lagi dengan Sherlock Holmes. Sherlock Holmes merupakan tokoh fiksi yang sangat lekat dengan London. Ia selalu menyelesaikan kisah detektifnya bersama sahabatnya, Dr. Watson. Rumah yang beralamat 221B Baker Street menjadi saksi bisu seluruh kisah perjalanannya.

Memoar Sherlock Holmes adalah sebuah novel berisi kumpulan kasus yang ditanganinya di masa-masa terakhir jauh setelah Dr. Watson menikah. Selama masa ini, hubungan Watson dan Holmes mulai renggang. Dalam setahun, kasus yang dikerjakan bersama hanya sekitar tiga kali. Walaupun begitu, selalu ada rasa rindu di hati keduanya untuk menyelesaikan kasus bersama.

Tidak seperti novel serial Sherlock Holmes lainnya, novel ini lebih mengarah pada kumpulan kasus yang ditangani oleh Holmes dengan rekan setianya Dr. Watson saat Watson sudah menikah dengan istrinya yang manis.

Dalam setiap serial novel Sherlock Holmes pasti berisi beberapa kasus yang selalu menarik untuk dibaca. Pada novel ini, ada sebelas kasus dengan kasus utamanya diletakkan sebagai kasus penutup dalam buku ini. Kasus ini yang juga menjadi alasan kenapa seri Sherlock Holmes yang satu ini diberi judul Memoar.

Kisah Penutup, seperti namanya adalah kasus terakhir yang benar-benar menutup seri ini. Ditulis seperti biasa oleh Dr. Watson sendiri namun kisah ini bisa dibilang benar-benar menguras emosi Dr. Watson. Ia terpaksa menulis kasus terakhir rekannya sekaligus memberitakan kematian rekannya kepada dunia dikarenakan munculnya surat di surat kabar yang membela adik si Napoleon dunia criminal, Prof. James Moriarty.

Pada suatu hari Holmes datang ke tempat praktek Watson secara tiba tiba. Ia mulai menceritakan keadaannya yang nampak jauh lebih pucat dan kurus dari biasanya. Holmes mulai berbicara jujur bahwa ia sedang bermasalah dengan Moriarty, si ahli matematika. Penjahat dengan track record tak bercela. Penjahat paling berbahaya dan cerdik di dunia. Setelah itu, Holmes mengajak Watson untuk berkeliling ke Eropa dengannya tanpa tujuan pasti. Holmes juga menceritakan bagaimana dia bisa bertemu Moriarty dan ketahuan menyusup ke rumahnya.

Dalam kasus ini, Watson tidak bisa menuturkan kasus secara lengkap dan apa yang terjadi di air terjun serta bagaimana metode yang digunakan secara lengkap karena kasus ini ditangani sebelum Watson datang dan sebelum Holmes sempat menuturkan kisahnya. Dia meninggalkan sebuah surat terakhir untuk Watson dan pergi bersama seluruh misteri kasus tersebut.

Holmes dalam pertarungannya dengan Prof. Moriarty yang hampir sama cerdas dengan dirinya, terus saling mengejar dan mengelabui masing-masing pihak hingga mereka dipertemukan dalam suasana formal di Air Terjun Reichenbach. Sayang, sebelum Watson sempat menolong, Holmes dan musuh bebuyutannya sudah terjun bebas ke dasar air terjun dan mayat keduanya tidak dapat ditemukan bahkan setelah berhari-hari pencarian.

Kisah ini tentu mengundang kedukaan yang besar bagi penggemarnya karena kisah Holmes harus berakhir. Tapi, benarkah Holmes telah meninggalkan dunia dan berakhir sampai disini?

(Redaktur Tulisan: Viona Matullessya)

Leave a comment