Hits: 250
Nurul Khairiyah Matondang
Pijar, Medan. Yayasan Bangga Jadi Indonesia (YBJI) telah menyelenggarakan Acara Peringatan Hari Sumpah Pemuda yang ke-89 di Lapangan Benteng, Sabtu (28/10). Acara ini dihadiri oleh Muspida Sumatera Utara yaitu Gubernur, Kapolda, Pangdam, Wali Kota, Veteran, dan khususnya Pemuda- Pemudi Tanah Air.
Acara yang dimulai pukul 14.00 WIB ini diisi dengan serangkaian acara, yaitu kirab, pembacaan Sumpah Pemuda oleh Rory Marganda Marpaung, penyerahan hadiah kepada pemenang Indonesia Youth Icon, hingga sesi foto bersama. Acara ini berlangsung dengan tertib dan rapi hingga pukul 18.00 WIB.
Peringatan Hari Sumpah Pemuda ini merupakan acara puncak penganugerahan dan pemberian Award untuk para finalis Indonesia Youth Icon. Program kegiatan ini memiliki beberapa tahapan, mulai dari membuka perekrutan, road show ke SMA dan SMK di dalam dan luar Kota Medan, dan Pelatihan Kebangasaan Merah Putih dari 21-26 Oktober di Battalion Kaveleri 6 Naga Karimata. Selama masa karantina, para finalis mendapat pembinaan mental, wawasan kebangsaan, dan materi entrepreneurship serta personality.

Para finalis berasal dari berbagai daerah, mulai dari Lampung, Sulawesi Selatan, Jawa, dan Bengkulu yang mewakili Indonesia untuk merebut piala bergilir. Juara 1 Indonesia Youth Icon diibaratkan Presiden, Juara Runner Up 1 diibaratkan Wakil Presiden, Runner Up 3 diibaratkan Wakil Presiden, dan 7 finalis mendapat kategori duta diibaratkan para menterinya.
Kegiatan positif yang direkomendasikan dan didukung oleh Dinas Pendidikan Sumatera Utara ini, hanya untuk usia 16 sampai 19 tahun. Karena usia 20 tahun sudah termasuk dewasa. “Kami menilai dari dua kali kegiatan sebelumnya, range umur yang tepat untuk menerima materi-materi adalah umur 16 sampai 19,” ujar Muhammad Rizqy selaku Sekretaris Badan Pelaksana Acara.
“Kita sadar bahwa Indonesia akan mengalami bonus demografi. Bonus demografi adalah masa dimana angkatan kerja lebih banyak dan itu akan berdampak buruk jika tidak ditanggulangi. Kita memberi pemahaman bahwa ini adalah persaingan di kancah global yang begitu ketat. Jadi tidak ada lagi waktu untuk berleha-leha,” tambah Muhammad Rizqy.
Hari Sumpah Pemuda adalah inti dari Yayasan Bangga Jadi Indonesia yaitu melahirkan generasi-generasi baru yang bermental baja, memiliki wawasan kebangsaan, berbudi luhur, dan siap berkompetisi di kancah global. Jadi, piala bergilir bukanlah untuk ajang kompetisi, melainkan untuk mengukuhkan kekeluargaan dan persatuan bangsa.
Redaktur Tulisan : Maya Andani